EKBIS.CO, BANDUNG -- Kereta Api kembali menjadi transportasi favorit bagi masyarakat yang akan menempuh perjalanan Bandung-Jakarta (PP). Hal tersebut terlihat, pada kenaikan penumpang yang cukup siginifikan. Ini terjadi, akibat pergeseran pengguna kendaraan pribadi atau umum.
Menurut Manajer Humas PT KAI Daop II Bandung Joni Martinus, sejak pertengahan tahun ini, penumpang yang menggunakan kereta api rute Bandung-Jakarta naik sekitar 20 persen. Hal itu dilihat dari okupansi perjalanan KA yang rata-rata di atas 80 persen. Dalam sehari, PT KAI bisa mengangkut lebih dari 4.000 orang ke Jakarta.
"Trennya terus meningkat. Puncaknya terjadi setelah Lebaran. Penumpang kereta api naik signifikan dibanding tahun sebelumnya," ujar Joni kepada wartawan di Bandung, belum lama ini.
Joni mengatakan, kenaikan tersebut terjadi karena banyaknya proyek infrastruktur yang saat ini sedang digarap di Jakarta. Proyek tersebut, menyebabkan macet sehingga waktu tempuh Bandung-Jakarta menggunakan mobil lebih lama antara 4-5 jam.
Saat ini, kata dia, warga lebih memilih menggunakan kereta api, dengan waktu tempuh terjadwal dan lebih cepat, sekitar 2,5 jam. Mereka yang menggunakan kereta api, mayoritas pekerja, pengusaha, dan sebagian wisatawan.
Pada awalnya, kata dia, PT Kereta Api Indonesia hanya mengoperasikan tujuh rangkaian kereta api Bandung-Jakarta (PP) per hari menggunakan KA Argo Parahyangan. Usai Lebaran, karena tingginya permintaan, PT KAI menambah tiga rangkaian, yaitu kereta api premium berkapasitas 768 kursi untuk setiap rangkaiannya.
"Penambahan tiga KA premium ternyata responsnya cukup bagus. untuk slot perjalanan jam sibuk, okupansinya bisa mencapai 100 persen," katanya.
Bahkan, kata dia, pada akhir pekan PT KAI memberangkatkan 13 rangkaian kereta api yakni, 10 Argo Parahyangan dan tiga kereta api premium. Penambahan itu dilakukan, karena tingginya volume penumpang untuk jalur tersebut.