Senin 18 Sep 2017 20:54 WIB

Meikarta di Mata Orang Asing

Red: Budi Raharjo
Toshihisa Komaki
Foto: Humas Meikarta
Toshihisa Komaki

EKBIS.CO, Salah satu topik terhangat yang dibicarakan oleh komunitas Jepang di Indonesia adalah Meikarta. Awalnya mereka terkesima oleh promosi besar-besaran. Lalu makin mengerucut ke konsep dan harga yang ditawarkan oleh pengelola Meikarta.

Itulah kata seorang pengamat Indonesia dari Jepang, Toshihisa Komaki, yang sudah puluhan tahun mengamati Indonesia. Membangun sebuah kota baru, menurut mantan spesialis Indonesia dari Nikkei Shimbun ini, adalah tugas berat dan kalau sukses bias menjadi tonggak kemajuan besar bagi industri real estate Indonesia.

Sejauh ini, menurut CEO Nusantara Research Institute yang berbasis di Tokyo ini, Meikarta telah berhasil memancing awareness  masyarakat Jepang tentang lahirnya sebuah pemukiman baru di timur Jakarta. Untuk memproleh kemajuan besar, katanya, masih memerlukan waktu sejalan dengan kemajuan proses pembangunannya.

Kemajuan itu kini sudah berada di tangan Meikarta terbukti dengan kesanggupannya menjual lebih dari 100 ribu unit dalam empat bulan. Sebuah keberhasilan yang belum pernah tercatat oleh siapapun di Indonesia.

ValdezB Williamson, orang Australia yang pernah lama bermukim di Indonesia berpandangan sama. Dia bahkan berminat untuk membeli sebuah unit hunian bila nanti ditugaskan kembali ke Indonesia. Alasannya, Meikarta sedang dikembangkan menjadi sebuah kota modern bertaraf internasional.

Seorang mantan diplomat Mesir yang beristrikan orang Indonesia bahkan sudah memutuskan untuk membeli sebuah unit hunian. Berdasarkan konsepnya, di mata mantan diplomat ini, Meikarta sangat cocok untuk kehidupan keluarga dan kesehatan. Semua, katanya, direncanakan dengan seksama untuk kepentingan penghuninya.

Dalam soal harga murah, orang orang asing berpandangan sama, kurang menarik. Mereka beralasan, para ekspatriat di Jakarta pada umumnya berpenghasilan jauh di atas rata rata orang Indonesia, apalagi banyak dari mereka berasal dari negara maju. Kenyataan ini membuat mereka lebih tertarik pada keamanan dan kenyamanan ketimbang harga.

Sebagaimana diungkapkan Komaki san, orang Jepang dan negara-negara maju pada umumnya paling tertarik pada struktur dan bahan bangunan. Bagi mereka buat apa mewah tapi cepat rusak dan tidak tahan gempa.

Para perancang  Meikrata tentu saja sudah memperhatikan hal tersebut. Mereka hanya menggunakan bahan terbaik, dan memasukkan gempa bumi sebagai unsur utama dalam semua struktur bangunan.

Dengan demikian, siapapun yang tinggal di Meikarta, termasuk mereka yang berasal dari negara paling maju di dunia, tak perlu khawatir tentang kenyamanan dan keamanan meski harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan yang lain. Meikarta memang dibangun berdasarkan standar keindahan dan kualitas berkelas dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement