Jumat 22 Sep 2017 14:24 WIB

Boeing Perkirakan Penjualan di Asia Tenggara Meningkat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Boeing
Boeing

EKBIS.CO, SINGAPURA -- Boeing Co meningkatkan perkiraan permintaan untuk wilayah Asia Tenggara sebanyak 460 pesawat dalam 20 tahun mendatang. Target ini merupakan lompatan besar, karena maskapai penerbangan berbiaya rendah membuat akses perjalanan udara semakin mudah diakses oleh masyarkat.

Boeing menyatakan, terdapat permintaan 4.210 pesawat senilai 650 miliar dolar AS di Asia Tenggara dalam dua dekade ke depan. Hal ini berdasarkan perkiraan pertumbuhan lalu lintas udara sebesar 6,2 persen per tahun.

"Lihatlah negara-negara seperti Vietnam, Thailand, dan Indonesia, infrastrukturnya terus tumbuh. Penerbangan merupakan sumber pariwisata terbesar bagi negara-negara tersebut, tidak hanya untuk memindahkan orang namun juga kargo," ujar Vice President Boeing Co untuk Asia Pasifik dan India, Dinesh Keskar dilansir Reuters, Jumat (22/9).

Asia Tenggara merupakan rumah bagi maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berkembang pesat, seperti Lion Air Indonesia, Vietjet Vietnam, dan AirAsia Bhd Malaysia. Kaskar mengatakan, tipa pesawat lorong single seperti MAX 737 dan Airbus SE A320 paling banyak dipesan karena sebagian besar perjalanan di Asia Tenggara berjarak pendek.

Boeing memperkirakan, penjualan pesawat di wilayah Asia Tenggara tidak mencakup ke negara Myanmar dan Kamboja. Karena industri penerbangan di kedua negara tersebut kurang berkembang dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara.

Di sisi lain, Boeing harus siap untuk persaing dengan produsen pesawat dari Cina yang mulai menyasar pasar penerbangan murah. Produsen pesawat dari Cina telah melakukan uji coba pesawat jenis C919 pada Mei 2017 lalu dan sampai saat ini sudah menerima 730 pesawat.

"Tentu kita memperhatikan pesaing kita, oleh karena itu kami mencoba menghadirkan produk yang lebih unggul dengan mesin dan desain yang lebih baik sehingga memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi penumpang," kata Keskar

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement