Rabu 27 Sep 2017 20:30 WIB

Buya Syafii : Kemampuan Menjinakkan Uang Harus Ditularkan

.

Red: Mohamad Amin Madani

Forum Dialog President Office Sinar Mas bertema Ekonomi Berbasis Kerakyatan: Merekat Perbedaan, Memperkuat Persatuan, yang digelar di Jakarta, Rabu (27/9). (FOTO : dok. Sinar Mas)

Forum Dialog President Office Sinar Mas bertema Ekonomi Berbasis Kerakyatan: Merekat Perbedaan, Memperkuat Persatuan, yang digelar di Jakarta, Rabu (27/9). (FOTO : dok. Sinar Mas)

Mantan KSAL Laksamana (Purn) Marsetio dalam Forum Dialog President Office Sinar Mas di Jakarta, Rabu (27/9). (FOTO : dok. Sinar Mas)

Forum Dialog President Office Sinar Mas bertema Ekonomi Berbasis Kerakyatan: Merekat Perbedaan, Memperkuat Persatuan, yang digelar di Jakarta, Rabu (27/9). (FOTO : dok. Sinar Mas)

Dr Sudhamek AWS dalam Forum Dialog President Office Sinar Mas di Jakarta, Rabu (27/9). (FOTO : dok. Sinar Mas)

Forum Dialog President Office Sinar Mas bertema Ekonomi Berbasis Kerakyatan: Merekat Perbedaan, Memperkuat Persatuan, yang digelar di Jakarta, Rabu (27/9). (FOTO : dok. Sinar Mas)

inline

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pekerjaan rumah bangsa Indonesia paling penting yang harus segera diselesaikan saat ini adalah mempersempit kesenjangan dan mengurangi ketimpangan di antara sesama warganya. Masalah pemerataan ekonomi ini harus jadi prioritas, bukan hanya bagi pemerintah tapi juga swasta. Apalagi pada saat yang sama, negara tak cuma menghadapi berbagai masalah ekonomi, tetapi juga masalah social politik keagamaan seperti radikalisme dan terorisme. 

Demikian benang merah Forum Dialog yang diselenggarakan President Office Sinar Mas bertema Ekonomi Berbasis Kerakyatan: Merekat Perbedaan, Memperkuat Persatuan, Rabu (27/9), di Jakarta. Pembicara utama dalam forum dialog ini adalah Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif yang lebih dikenal dengan panggilan Buya Syafii dan Dr Sudhamek AWS. Sedangkan sebagai penanggap adalah mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah dan mantan KSAL Laksamana (Purn) Marsetio. Bertindak sebagai moderator adalah mantan Menteri Perindustrian yang kini menjabat sebagai Managing Director Presiden Office Sinar Mas, Saleh Husin.

Menurut Syafii, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia uang tampak begitu liar, tapi bagi sejumlah sektor swasta seperti Sinar Mas, uang terlihat begitu jinak. “Kemampuan menjinakkan uang inilah yang harus ditularkan kepada masyarakat luas,” tambahnya.

Syafii menjelaskan, bangsa Indonesia sesungguhnya sudah memiliki modal yang sangat bernilai, yakni Pancasila, karena setiap sila di dalamnya bisa menjawab setiap masalah secara menyeluruh dari berbagai dimensi. Dalam pemerataan kesejahteraan misalnya, upaya menjawabnya tidak saja dari sisi ekonomi, tapi juga aspek social hingga hati nurani.

Begitu pula dengan ancaman intoleransi dan radikalisme, tidak cukup hanya ditangani dengan penegakan hukum semata, tapi mesti melibatkan pula aspek social, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. “Agar tidak muncul paham berani mati karena takut hidup. Itu teologi maut namanya,’ tegas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini. 

Sedangkan Chairman Garuda Food Sudhamek menekankan pentingnya 4 prinsip dasar kemitraan sebagai landasan hubungan sosial ekonomi pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),. Ke-4 prinsip dasar itu adalah saling membutuhkan, saling menguatkan, saling percaya, dan saling menguntungkan.

Keempat prinsip dasar itu harus dijalankan kalau kita ingin memberdayakan (UMKM). Menurut Sudhamek, selama ini UMKM lebih banyak diperlakukan sebagai objek, bukan subjek. “Bantuan yang diberikan pun sering setengah jalan, jadinya tidak tuntas,” ujarnya. Semua itu menunjukkan penanganan UMKM belum sepenuhnya professional dan holist

Managing Director Presiden Office Sinar Mas Saleh Husin menyatakan, diskusi semacam ini, yang diikuti para eksekutif di lingkungan Sinar Mas, merupakan kegiatan reguler korporat. “Temanya berbeda-beda, mengikuti situasi dan kondisi aktual bangsa ini. Yang jelas, Sinar Mas memang punya komitmen kuat untuk tumbuh dan berkembang bersama-sama masyarakat Indonesia, termasuk di dalamnya mendorong percepatan pemerataan ekonomi,” ujarnya usai diskusi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement