Kamis 05 Oct 2017 16:42 WIB

Kemenkop UKM Minta PNS Beli Batik

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Satya Festyiani
Batik
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Batik

EKBIS.CO, PEKALONGAN -- Industri batik di Indonesia perlu terus didorong untuk senantiasa mengalami peningkatan. Namun, dibutuhkan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk tetap mencintai dan memakai batik sebagai produk lokal yang sudah diakui dunia.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan, batik memiliki banyak kelebihan dari desain tak terbatas dan batasan waktu maupun lokasi penggunaan.

"PNS atau ASN yang jumlahnya lebih dari 4 juta orang, apabila membeli batik minimal satu tahun sekali saja tentu akan memicu pertumbuhan dan perkembangan industri batik kita," kata Agus dalam acara Pekan Batik Pekalongan, Rabu (4/10) melalui siaran pers.

Menurutnya, mencintai produk Indonesia saja belum cukup. Masyarakat juga harus membeli dan menggunakan produk tersebut sebagai bentuk kebanggaan terhadap produk khas Indonesia. Selain itu, menurut Agus, pusat perbelanjaan dan hotel juga bisa turut serta dalam mempromosikan batik dengan menggelar berbagai acara mengenai batik.

Dalam kesempatan itu, ia mengimbau agar para pelaku usaha batik dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar dan terus mengembangkan usahanya melalui sistem penjualan e-commerce.

"Jangan hanya mengandalkan pameran di gedung yang mewah, tetapi bisa juga melalui online, karena ini era digital," tegas dia.

Sementara itu, para UKM batik mampu memanfaatkan dana dari pinjaman dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero. Nilai Performing Loan (NPL) untuk wilayah Tegal dan Pekalongan, hingga saat ini cukup baik, yaitu 0,7 persen. Artinya, selain melestarikan budaya, mereka juga bertanggung jawab terhadap dana pinjaman.

Pemimpin Cabang ULAM Tegal PT PNM Haryono mengaku, nasabahnya telah mencapai 1.443 mitra nasabah. Total outstanding pembiayaan Rp 101,3 miliar dengan NPL sebesar 0,76 persen per akhir September 2017.

"Artinya, nasabah PNM sebesar 99,24 persen lancar semuanya," ujar dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement