Ahad 08 Oct 2017 14:13 WIB

BNI Perkuat Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Elba Damhuri
Pejabat Kementerian Desa bersama pimpinan BNI di kawasan terpadi di Mesuji, Lampung, Sabtu (8/10).
Foto: BNI
Pejabat Kementerian Desa bersama pimpinan BNI di kawasan terpadi di Mesuji, Lampung, Sabtu (8/10).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dalam memperkuat dan mempercepat terbentuknya kawasan-kawasan pertumbuhan baru, Bank Negara Indonesia (BNI) menawarkan produk unggulan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) di kawasan transmigrasi Lampung. Langkah tersebut  didukung Kementerian Pertanian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa (Kemendes) Anwar Sanusi mengatakan perbankan memiliki kemampuan dalam memberikan pembiayaan terkait kawasan pertumbuhan baru ini. Untuk itu, kata dia, BNI memiliki peran penting untuk menyukseskan program Kementerian Desa di daerah-daerah terpencil.

"Perbankan termasuk BNI kita harapkan dapat membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa,'' kata Anwar pada kunjungan ke KTM di Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, seperti tertera dalam siaran pers, Sabtu (7/10).

BNI juga mendukung inisiasi korporatisasi petani yang sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Hal tersebut dilakukan melalui pemberian modal berupa KUR, asistensi keuangan melalui agen 46, peluncuran kartu tani, dan pemberian CSR.

Agen 46 merupakan terobosan inklusi keuangan hingga ke perdesaan. Agen-agen ini menjadi perwakilan perbankan dalam menarik masyarakat yang selama ini susah mendapat akses keuangan masuk perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut program ini sebagai Laku Pandai.

Anwar menegaskan pemerintah sangat mendukung adanya program literasi dan inklusi keuangan seperti ini. Di Mesuji, BNI mulai menjadi orang tua asuh, yang dia harapkan akan menjadikan Mesuji sebagai percontohan bagi pengembangan desa lainnya, termasuk pengembangan KTM.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement