EKBIS.CO, JAKARTA -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara optimistis rencana elektronifikasi yang memberlakukan 100 persen transaksi nontunai di gerbang tol pada 31 Oktober 2017 dapat terlaksana dengan baik. Hal itu didukung dengan penambahan jumlah kartu uang elektronik.
"Kami optimistis (elektronifikasi) bisa terlaksana dengan baik," kata Mirza ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (13/10).
Ia juga menegaskan bahwa BI, badan usaha jalan tol, dan perbankan sudah sejalan terkait dengan persiapan pelaksanaan elektronifikasi gerbang tol tersebut. Selain itu, Mirza mengatakan ketersediaan jumlah kartu uang elektronik juga semakin banyak, sehingga mampu meningkatkan persentase pengguna jalan tol yang memanfaatkan kartu uang elektronik.
Pada 31 Oktober 2017, pembayaran tol di seluruh Indonesia akan diberlakukan 100 persen nontunai sebagai implementasi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No.16/PRT/M/2017 tentang Transaksi Nontunai di Jalan Tol. Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo pada April 2016 yang meminta agar antrean di gerbang tol dihilangkan dengan penerapan sistem pembayaran secara elektronik.
Sampai dengan 4 Oktober 2017, penetrasi penggunaan uang elektronik di jalan tol secara nasional telah mencapai 72 persen. Program yang mendukung Gerakan Nasional Nontunai ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan kemudahan transaksi pembayaran di pintu tol yang pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas ekonomi nasional.
BI memperkirakan kebutuhan kartu uang elektronik untuk memenuhi target 100 persen elektronifikasi jalan tol mencapai 3 juta kartu. Per akhir September 2017, tercatat sudah terjual 1,5 juta kartu, sehingga masih dibutuhkan sekitar 1,5 juta kartu lagi.