EKBIS.CO, MUSI BANYUASIN -- Direktur Kelembagaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sis Apik Wijayanto menjelaskan untuk program peremajaan perkebunan khususnya kelapa sawit, pihak BRI menyediakan program kredit dengan bunga bersubsidi sebesar Rp 70 juta per hektare. Program yang sudah berlangsung sejak tahun lalu ini memang diperuntukan untuk bisa membantu petani rakyat untuk bisa mengakses modal untuk bisa meningkatkan produksi.
Sis yang ditemui di Kabupaten Musi Banyuasin mengatakan petani plasma memang menjadi target kredit BRI. Selain untuk mendukung program pemerintah kerja sama dengan petani plasma ini juga meningkatkan kesejahteraan petani rakyat.
"Kita berkecimpungan kredit pangan, kelapa sawit, bermitra dengan intiri dan plasma, saatnya ini replanting, sehingga petani plasma membutuhkan biaya dan kerja sama dengan BPD Sawit," ujar Sis, Jumat (13/10).
Sis mengatakan, selain program kredit Rp 70 juta per hektare tersebut para petani juga bisa mengajukan pinjaman kredit khusus untuk program bunga dan pupuk dengan nilai pinjaman sebesar Rp 25 juta. Sis mengatakan, untuk suku bunga yang dibebankan kepada para petani juga menyesuaikan dengan Kredit pangan yang berada di bawah 10 persen.
Untuk program peremajaan plasma kelapa sawit ini, kata Sis, BRI menyediakan total plafon kredit yang diberikan adalah sebesar Rp 635 miliar guna peremajaan kebun kelapa sawit plasma seluas 8.600 hektar di bawah 13 koperasi binaan Asian Agri.
Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank BRI dalam rangka melengkapi biaya replanting perkebunan, di mana sebagian dana yang diberikan bersumber dari dana BPDP Kelapa Sawit. "Pemberian kredit dilakukan dengan mekanisme bantuan dana dari BPDP Kelapa Sawit sebesar Rp 25 juta per hektare," ujar Sis.
Sebelumnya, Bank BRI bersama dengan BPDP Kelapa Sawit telah menandatangani kesepakatan bersama mengenai pengelolaan dana dan pengembangan kelapa sawit Indonesia. Dalam lingkup kerja sama ini, Bank BRI menyediakan layanan dan jasa perbankan yang terintegrasi, menyeluruh, dan real time online berupa simpanan, pinjaman, dan jasa perbankan lainnya serta pengelolaan data hingga informasi dalam menghimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan, dan menyalurkan dana yang bersumber dari pungutan ekspor sawit atau sumber lainnya melalui jaringan kerja dan e-Channel BRI yang tersebar ke pelosok Indonesia.