EKBIS.CO, JAKARTA -- Mulai 16-31 Oktober pengguna jalan tol dapat membeli kartu perdana uang elektronik dengan harga diskon Rp 20 ribu. Diskon tersebut diberikan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan untuk mensubsidi biaya pencetakan kartu senilai 2 dolar AS (Rp 26 ribu).
Dengan demikian, kata Vice President Operation Management PT Jasa Marga Tbk Raddy R Lukman, jika pengguna membeli Rp 50 ribu, mereka dapat saldo Rp 50 ribu juga. "Sebelumnya ada biaya kartu Rp 20 ribu yang sekarang jadi nol," jelas raddy dalam konferensi pers di kantornya, Ahad (15/10).
Ada 1,5 juta kartu perdana uang elektronik yang telah disiapkan di seluruh gerbang tol di Indonesia. Jumlah tersebut sudah dihitung berdasarkan kebutuhan pengguna jalan tol yang saat ini diperkirakan belum memiliki uang elektronik.
Karenanya, Raddy mengatakan, penjualan kartu dengan diskon khusus akan difokuskan di gerbang-gerbang tol yang belum menerapkan pembayaran nontunai 100 persen. Selain itu, hanya pelanggan yang belum memiliki kartu elektronik yang dapat menikmati program diskon ini. "Tiap mobil hanya boleh membeli satu kartu," kata Raddy.
Apabila 1,5 juta kartu perdana uang elektronik terjual habis sebelum berakhirnya masa program pada 31 Oktober, maka harga akan kembali normal.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sub-Bidang Operasi dan Pemeliharan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hadi Suprayitno mengatakan, hingga 12 Oktober lalu tingkat penetrasi transaksi nontunai di jalan tol secara nasional sudah 80 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding tingkat penetrasi pada Desember tahun lalu yang hanya 23 persen.
Pemerintah memiliki target semua transaksi di jalan tol sudah dilakukan elektronik secara menyeluruh mulai November mendatang. "Program (diskon) ini diharapkan dapat menggugah pelanggan menggunakan uang elektronik sehingga memperlancar transaksi di jalan tol," kata Prayitno.