EKBIS.CO, JAKARTA -- Kabar akan ditutupnya gerai Lotus Thamrin membuat masyarakat yang bekerja di sekitaran Thamrin tertarik mengunjunginya. Pasalnya, banyak barang yang didiskon yang ditawarkan.
Meningkatnya jumlah pengunjung yang datang ke gerai ini juga seiring dengan jam istirahat para pekerja. Pantauan Republika.co.id, kemarin sampai pukul 13.00 siang, pengunjung telah memadati Gerai Lotus Thamrin sejak pukul 11.30 siang. Counter yang paling banyak dituju adalah counter kosmetik di lantai satu. Sementara counter lain, seperti busana wanita, tas wanita, dan sepatu, terlihat ramai, tapi tak sepadat di counter kosmetik.
Sementara di lantai dua, counter yang terlihat paling ramai adalah counter sepatu olah raga. Disusul counter kasur, bantal, dan guling, kemudian busana pria, dan yang terakhir counter koper. Potongan harga yang ditawarkan mencapai 80 persen.
Menurut salah satu pengunjung yang datang ke Gerai Lotus Thamrin, Nishita (29), suasana Gerai yang terletak di Jl Wahid Hasyim Jakarta Pusat ini sangat ramai, tak seperti biasanya. “Bulan lalu saya ke sini, sepi sekali, tidak seramai ini,” ujar perempuan yang bekerja di salah satu bank di kawasan Thamrin ini.
Ia menuturkan, saking penuhnya, kebanyakan pengunjung yang didominasi perempuan itu lantas langsung mengambil sendiri barang-barang yang dijajakan. “Mereka sampai ngga dilayani karena saking ramainya,” tuturnya.
Nishita sendiri tidak mengetahui perihal alasan ditutupnya gerai yang terdiri dari dua lantai ini. “Tapi sih, katanya alasannya sama seperti penutupan gerai-gerai lainnya, karena sepi lalu bangkrut,” ujar perempuan berkaca mata itu.
Pengunjung lain, Irwanti (46) mengatakan suasana Gerai Lotus Thamrin siang itu terasa panas dan tak nyaman. “AC-nya (air conditioner) mungkin ngga berfungsi, banyak orang juga,” katanya lalu memilih untuk duduk-duduk saja di dalam gerai dekat dengan pintu masuk.
Irwanti yang datang bersama teman kantornya, Dian (54), pun juga tak mengetahui alasan di balik ditutupnya Gerai Lotus Thamrin. “Kami tahu dari teman-teman saja kalau mau tutup sehingga didiskon besar-besaran,” lanjut Dian yang bekerja tak jauh dari lokasi gerai Lotus.
Mengenai kabar ditutupnya Gerai Lotus Thamrin, seorang pengunjung lain bernama Wiji yang Republika.co.id temui di counter mainan anak-anak, mengaku sangat menyayangkan. Menurut Ibu yang tinggal di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat itu, ia kerap mendapati barang murah di Gerai Lotus Thamrin.
“Sayang banget ya, karena belanja di sini selisihnya bisa jauh lebih murah,” katanya yang kabarnya setelah ini akan terpaksa berbelanja di gerai-gerai yang lebih mahal.