Ahad 29 Oct 2017 11:05 WIB

Pemprov Jambi Minta BPD Danai Kopi Kerinci

Red: Nur Aini
Petani memanen biji kopi robusta di Bengkolan Dua, Gunung Tujuh, Kerinci, Jambi, Sabtu (1/7). Data Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan, Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar keempat setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
Foto: Antara
Petani memanen biji kopi robusta di Bengkolan Dua, Gunung Tujuh, Kerinci, Jambi, Sabtu (1/7). Data Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan, Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar keempat setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.

EKBIS.CO, JAMBI -- Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan akan membantu peningkatan produksi kopi Kerinci melalui pendanaan karena permintaan kopi yang sudah mendapat sertifikat ini terus meningkat.

"Kopi Kerinci ini terbaik se-Indonesia, ini suatu kebanggaan bagi kami, sehingga siap membantu melalui pendanaan," kata Zumi Zola, di Jambi, Ahad (29/10).

Dia menjelaskan, dari hasil kompetisi dan kontes kopi yang diselenggarakan secara nasional di Jakarta beberapa waktu lalu, Koperasi Kerinci Berkah yang menangani kopi Kerinci berhasil mengalahkan kopi-kopi dari daerah lain terlebih dahulu mendapatkan nama. Zola menyambut baik dan sangat mengapresiasi telah diraih oleh Koperasi Kerinci Berkah bisa meraih juara 1 dalam Festival Kopi Nasional tersebut.

"Suatu kebanggaan bersama, kopi Kerinci bisa mengalahkan kopi-kopi yang selama ini sudah mempunyai nama besar, ini bisa dikalahkan dengan keunikan rasa dan keistimewaannya. Yang menilai itu orang luar semua," katanya menjelaskan.

Karena itu, menurutnya, pemerintah provinsi dan kabupaten siap membantu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi, terutama masalah pendanaan yang dihadapi para petani kopi di Kabupaten Kerinci itu. "Saya sudah kontak Bank Pembangunan Daerah Jambi untuk segera membantu, karena secara penilaiannya ini bisa kami bantu agar produksi kopi Kerinci bisa ditingkatkan karena permintaan dari luar negeri cukup banyak," katanya lagi.

Zola mengungkapkan, untuk permintaan ekspor saja saat ini per kontainernya mencapai 18-19 ton, sehingga membutuhkan dana yang cukup besar, dan menjadi tugas pemerintah membantu para petani untuk kelancarannya. Selain itu, Zola mengajak seluruh kabupaten/kota di Jambi agar setiap ada event nasional atau provinsi seperti Festival Batanghari, Festival Danau Kerinci, dan Festival Candi Muarojambi, selalu menyediakan tempat untuk minum kopi seperti coffee shop, agar kopi Kerinci dapar dikenal lebih luas lagi.

"Saya juga mengimbau para pengusaha perhotelan dan coffee shop di Jambi agar menyediakan kopi asal Jambi," katanya.

Sebelumnya, perkumpulan Petani Kopi Alam Kerinci melakukan pertemuan dengan gubernur untuk meminta dukungan pemprov dan pemkab dalam peningkatan produksi kopi Kerinci, karena permintaan dari luar negeri banyak dan para petani kewalahan dalam permodalan.

Kopi Kerinci telah mendapat sertifikat indikasi geografis pada 26 April 2017 dengan nama "Kopi Arabika Sumatera Kerintji" yang diberikan oleh Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, Aidir Amin Daud kepada Bupati Kerinci Adi Rozal.

Kopi Arabika Kerinci Provinsi Jambi hanya dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 700-1.200 meter dari permukaan laut (MDPL) di daerah Kayu Aro, Kabupaten Kerinci.

Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Georafis (MPIG) Kerinci Triyono mengatakan bimbingan dari pemerintah selama ini cukup baik dalam membantu petani kopi, salah satunya dengan memberikan alat produksi kopi seperti pengupas kopi dan lainnya. "Kebun kopi Arabika di Kerinci itu ada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kayu Aro, Kayu Aro Barat, dan Gunung Tujuh seluas 629 hektare dengan jumlah petani sebanyak 525 KK serta mampu produksi rata-rata 1,3 ton per tahun. Namun kendala yang dihadapi yaitu modal karena kopi ini dikirim ke luar negeri," kata Triyono.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi Ariansyah mengatakan Disperindag akan membantu pengembangan hilirisasi kopi Kerinci tersebut. "Kami akan bantu berupa alat untuk peningkatan penjualan produk berupa hilirisasi produk dengan nilai Rp 500 juta, dan dianggarkan pada tahun 2018. Kami akan berupaya membantu pendanaan modalnya juga," kata Ariansyah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement