EKBIS.CO, WASHINGTON -- Bank Dunia menyetujui penyediaan dana tidak kurang dari 400 juta dolar AS (sekitar Rp 5,425 triliun) untuk membangun kembali sejumlah wilayah Irak yang sempat diduduki ISIS. Nantinya, Bank Dunia akan berfokus pada lima sektor pembangunan, yakni sistem air bersih atau sanitasi, listrik, kesehatan, transportasi, serta pelayanan publik.
Selain itu, sejumlah alokasi disiapkan juga untuk pemulihan atas bangunan cagar budaya dunia di Kota Tua Mosul, Irak. Sejauh ini, Bank Dunia masih belum menegaskan apakah akan melibatkan swasta untuk membangun kembali sejumlah infrasturktur, semisal bandar udara Mosul atau terminal-terminal serta stasiun kereta api di sana.
"Paket bantuan kami merepresentasikan tambahan keuangan untuk Operasi Darurat Irak untuk Proyek Pembangunan sebesar 350 juta dolar (setara Rp 4,747 triliun). Dana itu telah disetujui sejak Juli 2015 dan sudah dipergunakan di (pembangunan) tujuh kota, di distrik Diyala dan ad-Din," demikian kutipan pernyataan Bank Dunia, seperti dilansir Reuters, Selasa (31/10).
Pada Mei lalu, pemerintah Irak menggelar operasi militer yang bekerja sama dengan Amerika Serikat. Hasilnya, Mosul, sebuah kota besar di Irak utara, dapat direbut kembali dari kendali ISIS. Perang ISIS versus koalisi Irak-AS itu berlangsung sembilan bulan lamanya.
Pemerintah Irak sempat mengeluarkan estimasi bahwa diperlukan triliunan rupiah untuk memulihkan fungsi kota Mosul.