EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana untuk mengalihkan angkutan logistik dari sebelumnya truk menjadi kereta. Saat ini, kebanyakan angkutan logistik yang dilakukan oleh pelaku usaha dinilai lebih banyak menggunakan truk sehingga menyebabkan kemacetan dan rusaknya jalan.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengungkapkan jumlah truk untuk mengangkut barang logistik sudah sangat besar. "Angkanya bahkan sudah mencapai 98 persen pengusaha yang menggunakan truk untuk angkutan logistik kan besar sekali," kata Bambang di kantor BPTJ, Jakarta, Kamis (2/11).
Untuk itu, Bambang menegaskan saat ini BPTJ tak hanya ingin mengatur pergerakan penumpang saja tetapi juga angkutan barang. Bambang menginginkan, dalam pengiriman logistik juga bisa diarahkan kepada angkutan massal.
Dia menilai saat ini pergerakan barang dan penumpang juga sangat terkait seperti jalan tol Jakarta-Cikampek. "Di jalan tol Jakarta-Cikampek sekarang ini pergerakannya luar biasa dan itu perlu kami atur agar biayanya lebih efisien," kata Bambang.
Menurut Bambang, di banyak negara angkutan logistik lebih banyak menggunakan jalur kereta api bukan darat. Untuk itu, Bambang menegaskan sekarang ini tengah diupayakan dengan memikirkan cara angkutan barang bisa dialihkan menggunakan jalur kereta.
Meskipun hal tersebut dinilai akan lebih mahal, namun Bambang yakin seharusnya anggapan tersebut tidak terjadi. "Logikanya kalau pakai angkutan massal itu merah. Kalau tidak berarti itu ada sesuatu yang harus diperbaiki," ujar Bambang.
Di sisi lain, Bambang mengakui sudah banyak pengusaha yang sudah memikirkan penggunaan hub truk. Lokasinya nanti persis bersebelahan dengan stasiun kereta api yang saat ini sudah menjadi percontohan di Karawang.