EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Bulog akan melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras, utamanya beras kualitas medium. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, saat ini pemerintah memiliki cadangan beras medium sebanyak 285 ribu ton yang siap digunakan untuk kebutuhan operasi pasar.
"Dan apabila masih kurang, Bulog juga memiliki beras medium sekitar 1 juta ton yang juga bisa digunakan untuk operasi pasar," kata Djarot, saat dihubungi Republika, Ahad (5/11).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga beras kualitas medium pada September 2017 mengalami kenaikan sebesar 1,27 persen. Karena itu, pemerintah mulai melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga tersebut.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, operasi pasar ini juga sekaligus ditujukan untuk menghadapi kenaikan konsumsi jelang Natal dan Tahun Baru. Jelang Natal dan Tahun Baru, ada sejumlah daerah yang konsumsinya diprediksi akan meningkat, antara lain Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Papua, Papua Barat serta Bali.
Enggar sendiri telah melakukan rapat koordinasi dengan para kepala dinas perindustrian dan perdagangan dari semua provinsi pada akhir pekan lalu demi memastikan ketersediaan pasokan dan distribusi barang berjalan lancar. "Di awal Desember, beberapa provinsi yang lebih meriah perayaan Natal dan Tahun Barunya, maka stoknya kita harapkan sudah tersedia," kata dia.