EKBIS.CO, BANDUNG -- Pembangunan Jalan Tol Soreang - Pasir Koja (Soroja) secara struktur sudah rampung 100 persen. Pengembang proyek saat ini hanya tinggal melakukan berbagai polesan detail agar jalan tol tersebut bisa dilalui.
Menurut Sekretaris Jawa Barat, Iwa Karniwa, Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan meresmikan akhir bulan ini. Saat ini, Jalan tol yang menghubungkan Kabupaten dan Kota Bandung ini sudah memasuki pengerjaan tahap akhir.
"Ya, insya Allah nanti Pak Jokowi yang akan meresmikan jalan tol Soroja. Mudah-mudahan, akhir bulan ini targetnya tercapai," ujar Iwa kepada wartawan di Gedung Sate, Rabu (8/11).
Untuk diketahui, proses proyek infrastruktur ini menghabiskan waktu selama 15 tahun, dimulai dari tahap pengerjaan, pembebasan lahan hingga konstruksi. Iwa mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, progres pengerjaan Tol Soroja sudah terealisasi 98,88 persen.
Hasil itu didapat dari realisasi akumulasi perkerjaan struktur dan lean concrete di setiap seksi. Sisanya, kata dia, pengerjaan untuk seksi I (pasir Koja-Marga asih) sudah mencapai 99.90 persen, seksi II (Katapang) mencapai 99,35 persen. Lalu pengerjaan tol progressnya sudah 89,79 persen. "Konstruksi bisa dikatakan sudah selesai, tinggal tahap akhir," katanya.
Pengerjaan tahap akhir ini, kata dia, lebih pada pemasangan kelengkapn jalan, seperti pemasangan barrier, rumput, rambu, saluran U-Ditch, pagar ROW, pondasi PJU dan pemasangan kilometer pos.
Jalan tol Soroja sendiri, kata dia, panjangnya mencapai 10,55 km. Dari panjang itu, main road tol tersebut sepanjang 8,85 km dengan gerbang tol tersebar di lima titik. Yakni, gerbang tol Marga Asih Barat, Marga Asih Timur, Kutawaringin Barat, Kutawaringin Timur, dan Soreang. "Tol Sororja sudah sangat siap untuk beroperasi. Tinggal final check saja. Menunggu dari BPJT untuk penilaian," katanya.
Saat ditanya tentang tarif tol, Iwa mengatakan hal itu dibahas setelah BPJT memberikan rekomendasi usai penilaian. Karena, setelah laik fungsi, langkah selanjutnya adalah penentuan tarif. "Itu bukan kewenangan kami. Tapi yang penting, pertimbangannya wajar. Investor mendapat keuntungan wajar, dan masyarakat mendapatkan harga wajar," katanya.