Kamis 09 Nov 2017 07:31 WIB

Begini Prospek Bisnis BPD Syariah dan UUS BPD pada 2018

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Prospek Perbankan Syariah 2018. Pendiri Karim Consulting Indonesia, Adiwarman A. Karim memberikan paparan pada Outlook Perbankan Syariah 2018 di Jakarta, Rabu (8/11). Pembiayaan perumahan akan menjadi salah satu sektor pendorong pertumbuhan perbankan syariah yang berkualitan ke depan. Pasalnya, hingga Angustus 2017 perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan perumahan mencapai 21 persen dibanding tahun sebelumnya.
Foto: Republika/ Wihdan
Prospek Perbankan Syariah 2018. Pendiri Karim Consulting Indonesia, Adiwarman A. Karim memberikan paparan pada Outlook Perbankan Syariah 2018 di Jakarta, Rabu (8/11). Pembiayaan perumahan akan menjadi salah satu sektor pendorong pertumbuhan perbankan syariah yang berkualitan ke depan. Pasalnya, hingga Angustus 2017 perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan perumahan mencapai 21 persen dibanding tahun sebelumnya.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Memasuki 2018, kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD) syariah dan unit usaha syariah (UUS) BPD akan terbagi dalam beberapa kategori. Sebagian mereka sudah bisa berlari, sementara sebagian lain masih harus berbenah.

Dalam paparan Proyeksi Perbankan Syariah 2018 oleh Karim Consulting Indonesia (KCI), Presiden Direktur Karim Consilting Indonesia Adiwarman Karim menjelaskan, Bank Aceh Syariah, sudah selesai melalui masa pilkada. Tahapan saat ini adalah bagimana Pemprov Aceh meyakinkan DPRD untuk menyuntik modal Rp 1 triliun secara bertahap pada 2018-2020 agar BPD syariah hasil konversi pertama di Indonesia ini bisa berkembang besar.

Dengan tambahan modal itu, Bank Aceh Syariah akan jadi BPD syariah terbesar dan kredibel untuk menjadi BPS BPIH. ''Tapi dari segi kesiapan, Bank Aceh Syariah yang paling siap di antara BPD syariah. Mereka sedang siapkan teknolginya,'' kata Adiwarman di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Rabu (8/11).

Sementara BJB Syariah, lanjut Adiwarman, masih butuh revitalisasi bertahap dan komprehensif agar kondisinya stabil. Revitalisasi ini akan dimulai pada 2018 diprediksi akan berlangsung selama tiga tahun.

''Perlahan tapi pasti, pada 2018 awal revitalisasi mulai akan terlihat,'' ucap Adiwarman.

Untuk UUS, UUS Bank Jateng diproyeksikan akan mendapat tambahan modal Rp 800 miliar. KCI berharap bisa ada tambah lagi Rp 200 miliar sehigga UUS Bank Jateng siap jadi bank BUKU II pasca pisah dari induk (spinoff).

Pertumbuhan aset UUS Bank NTB akan sulit bila dilakukan secara organik karena runoff yang cepat. Tapi bila anorganik melalui konversi, aset akan naik. Bank hasil konversi BPD NTB ditargetkan bisa beroperasi pada 1 Ramadhan 2018.

Pun UUS Bank Jatim, UUS Bank Kaltim, dan UUS Bank Kalbar yang siap spinoff. Kepada mereka, KCI menyarankan jangan terlalu cepat spinoff bila aset UUS masih tertalu kecil sebab skala bisnis yang terlalu kecil akan menyulitkan mereka berkembang.

UUS Bank Nagari (BPD Sumbar) masih menjajaki masa depannya. Mereka sedang melakukan berbagai survei dan selama itu pula mereka masih akan men jaga portofolio yang ada. Bank Sulselbar pun masih akan merealisasikan rencana besarnya.

UUS Bank Sumsel Babel, UUS Bank Kepri, UUS Bank Sulselbar, UUS Bank Kalsel, UUS Bank DIY, dan UUS Bank Jambi diproyeksi masih akan tumbuh sesuai tren. Sementara UUS Bank Sumut akan melakukan reorientasi dan penyegaran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement