EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (14/11) pagi, bergerak menguat sebesar 23 poin menjadi Rp13.529 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.552 per dolar Amerika Serikat.
"Mata uang rupiah terapresiasi terhadap dolar AS masih ditopang harapan positif pertumbuhan ekonomi nasional yang akan mencapai di atas level 5 persen," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (14/11).
Reza mengemukakan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017 akan mencapai 5,1 persen, masih cukup kuat imbasnya pada laju rupiah. Ia menambahkan bahwa adanya kabar mengenai pendanaan infrastruktur di Indonesia dari Jepang sekitar Rp15,2 triliun turut memicu harapan positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu,ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengemukakan bahwa iklim investasi di Indonesia membaik. Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi dalam rangka pertemuan Asia Pacific Economic Corporation (APEC) di Manila, Indonesia mendapat apresiasi dari PM Jepang Abe yang mengatakan iklim investasi di Indonesia semakin kondusif.
Lana menambahkan bawa Bank Dunia juga memberikan apresiasi perbaikan ini dengan naiknya peringkat investasi Indonesia dalam Ease of Doing Business (EODB) tahun 2018 yang naik ke peringkat 72 dari peringkat 91 pada 2017 lalu.
"Bahkan Bank Dunia untuk Indonesia mengatakan saat ini merupakan periode yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia, didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi 5 persen," katanya.