Senin 20 Nov 2017 08:11 WIB

Toshiba Terancam Diusir dari Bursa Efek Tokyo

Rep: fuji pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Bursa saham Tokyo
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Bursa saham Tokyo

EKBIS.CO, TOKYO -- Dewan Direksi Toshiba memutuskan menambah modal 600 miliar yen untuk memastikan perusahaan tetap bisa melantai di bursa jika rencana penjualan unit bisnis chip tidak sesuai harapan.

Modal baru yang terkumpul akan digunakan untuk menutup beban bisnis nuklir mereka. Bursa Efek Tokyo berencana menghentikan pencatatan saham Toshiba karena pertumbuhan negatif selama dua tahun berturut, demikian dilansir Nikkei Asian Review, Senin (20/11).

Toshiba berencana menjaring dana segar dari 60 investor luar negeri termasuk dari King Street Management New York AS dan Effissimo Capital Management Singapura. Setiap lembar saham nantinya bernilai 262,80 yen.

Tambahan modal itu akan membuat kepemilikan Effissimo atas Toshiba naik dari hampir 10 persen menjadi lebih dari 11 persen dan membuat Effissimo sebagai pemegang saham utama. Penempatan dana diharapkan sudah mulai bisa berlangsung pada 5 Desember mendatang.

Modal baru ini setara dengan setengah kapitalisasi pasar Toshiba saat ini. Meski mendelusi kepemilikan para pemegang saham, tambahan modal ini setidaknya menyelamatkan Toshiba didepak dari Bursa.

Valuasi Toshiba diprediksi minus 750 miliar yen di akhir tahun fiskal mereka pada Maret 2018 mendatang. Menggunakan modal untuk membayar beban bisnis, Toshiba juga dideteksi mengalami hambatan pembayaran pajak. Insentif pajak diharapkan dapat menaikkan laba bersih Toshiba sekitar 240 miliar yen dan membawa Toshiba masuk zona aman meskipun penjualan Toshiba Memory gagal.

Penjualan unit bisnis memori Toshiba diharapkan mendatangkan dana sekitar 1,1 triliun yen. Dengan rasio modal 20 persen, kendala finansial Toshiba masih akan memberatkan. Namun, Toshiba jadi punya ruang merestrukturisasi rencana-rencana mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement