EKBIS.CO, BENGKULU -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih terus merencanakan pembentukan induk perusahaan atau holding. Selain holding tambang yang sudah mulai terbentuk, Kementerian BUMN berecana akan membuat holding pada lima sektor lainnya yaitu perbankan, energi, pangan, perumahan, dan konstruksi jalan tol.
Perencanaan matang holding tersebut pun dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) BUMN 2017 di Bengkulu sejak 22-23 November 2017. "Kan ada enam rencana holding sekarang ini dalam proses disiapkan dengan baik," kata Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto Putro di Bengkulu, Kamis (23/11).
Dalam rakor tersebut, Imam menjelaskan nantinya harus ada informasi yang berkelanjutan mengenai holding tersebut kepada semua pihak terkait. Imam memastikan semua holding akan berada dalam koridor hukum dan yang paling penting ada manfaat untuk masyarakat.
Holding tambang saat ini paling cepat terbentuk dibandingkan kelima sektor lainnya. "Ini (holding tambang) menjadi salah satu yang difokuskan termasuk pada 2018 nanti," ujar Imam.
Dia berharap holding tambang akan meningkatkan keuntungan termasuk meningkatkan hilirisasi. Nantinya, kata dia, setelah holding tambang terbentuk maka akanbanyak produk tambang yang memiliki nilai terbaik dan akan dipasarkan ke berbagai tempat.
Setelah holding tambang terbentuk, diperkirakan total asetnya bisa mencapai Rp 90 triliun. Jika devisiasi saham Freeport disepakati 51 persen untuk Indonesia dan bisa dibeli oleh holding tambang maka diperkirakan total aset akan bertambah hingga Rp 200 triliun.
Selain holding, Imam memastikan Rakor BUMN 2017 juga menekankan pentingnya program dalam sektor pelayanan kepada masyarakat. "Seperti BBM, Pertamina kan memastikan ketersediaan BBM satu harga sudah mencapai Papua hingga 14 lokasi," tutur Imam.
Dia mengatakan program yang memfokuskan kepada pelayanan masyarakat seperti itu masih menjadi fokus BUMN ke depannya. Begitu juga mempertahankan apa yang sudah didapatkan saat ini.