EKBIS.CO, CIKAMPEK -- PT Pupuk Kujang Cikampek merealokasi urea sebanyak 100 ribu ton pada akhir tahun ini. Realokasi tersebut untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan tambahan dari berbagai daerah. Menyusul dengan datangnya musim rendeng medio Oktober 2017 sampai Maret 2018.
Manajer Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek Ade Cahya Kurniawan mengatakan, sejak awal tahun pemerintah sudah mencadangkan 1 juta ton pupuk bersubsidi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat musim rendeng. Karena, pada musim hujan ini semua daerah, baik yang sentra tanaman padi ataupun tidak, selalu meminta penambahan alokasi pupuk. Menyusul dengan bertambahnya luasan sawah yang bisa ditanami.
"Dari 1 juta ton cadangan pupuk bersubsidi ini, Kujang kebagian alokasi sebanyak 100 ribu ton untuk urea," ujar Ade, kepada Republika.co.id, Jumat (24/11).
Saat ini, 100 ribu ton pupuk tersebut sudah direalokasikan ke 27 kabupaten/kota di Jabar. Realokasi ini, tentunya mengacu pada payung hukum yang sudah dikeluarkan Pemprov Jabar. Jadi, Kujang tinggal mendistribusikannya ke distributor resmi.
Menurut Ade, realokasi ini sesuai dengan rancangan definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Jadi, penyalurannya juga dinilai akan sesuai dengan kebutuhan petani. Sehingga, urea bersubsidi untuk kebutuhan musim rendeng sangat aman.
"Selain urea untuk realokasi, stok yang ada di lingkungan pabrik juga sangat banyak. Mencapai 60 ribu ton," ujar Ade.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, pada musim rendeng ini Purwakarta mengalami penambahan luas lahan sawah. Yakni, luas lahan bakunya 17.792 hektare. Untuk musim rendeng ini, target sawah yang tanam mencapai 20 ribu hektare.
"Jadi, ada penambahan areal sawah seluas 2.208 hektare. Adapun kebutuhan ureanya antara 200-350 kilogram per hektare," ujarnya.