EKBIS.CO, JAKARTA -- Proses pengerjaan ruas jalan tol Prof Dr Ir Soedijatmo pada kilometee 28.200 hingga 30.500 arah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) masih terus berlangsung. PT Jasa Marga (Persero) menargetkan proses pelebaran ruas jalan tol tersebut bisa selesai pada Januari 2018.
Proses pengerjaan pun terus berjalan hingga kini sudah di atas 70 persen. "Proses pelebaran ruas tol menuju bandara ini sekarang sudah di atas 75 persen," kata AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru, Ahad (26/11).
Dia menjelaskan proses pelebaran ruas jalan tol tersebut untuk meningkatkan pelayanan dan mendukung kapasitas jalan. Menurut Heru, hal itu dilakukan untuk menampung volume kendaraan yang semakin meningkat. Dengan adanya pelebaran ruas jalan tol menuju Bandara Soeta maka kapasitas akan bertambah. "Nantinya, ruas jalan tol yang semula tiga lajur akan menjadi 4 lajur," ujar Heru.
Dia berharap setelah dilakukan pelebaran ruas jalan tol tersebut maka arus lalu lintas menuju Bandara Soekarno Hatta menjadi lebih lancar. Sehingga, kata Heru, dengan begitu dapat mempersingkat waktu tempuh kendaran yang melintas di ruas tol tersebut.
Meskipun begitu, proses pelebaran ruas jalan tol tersebut mengakibatkan kepadatan kendaraan sebelum melintasi lokasi pengerjaan. "Untuk mengurangi dampak kepadatan, Jasa Marga Cabang Jakarta Tangerang-Cengkareng dengan diskresi kepolisian melakukan upaya pengaturan lalu lintas," ungkap Heru.
Beberapa di antaranya menempatkan petugas pada chevron pertemuan lalu lintas elevated dan bawah. Mengingat pertemuan lalu lintas terjadi pengurangan menjadi tiga lajur, kata Heru, maka dilakukan penertiban lalu lintas menjelang pertemuan agar tidak menggunakan bahu jalan.
Bila kepadatan memanjang terjadi hanya di salah satu jalur, elevated atau eksisting saja, Heru memastikan akan dilakukan pembukaan road barrier plastic yang berada di kilometer 25. Setelah itu akan mengalihkan lalu lintas ke jalur yang tidak padat.
"Bila diperlukan petugas melakukan buka tutup di sekitar pertemuan lalu lintas, yaitu di km 28 dan 100 dengan prioritas lalu lintas yang diutamakan," kata Heru.
Untuk itu, Heri mengimbau pengguna jalan tol agar dapat mengatur waktu perjalanan untuk keamanan waktu tempuh perjalanan. Hal itu terutama bagi yang ingin menuju bandara dan mengejar waktu penerbangan.