EKBIS.CO, BEIJING -- Cina memangkas bea masuk 187 barang untuk mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Di antara barang-barang tersebut antara lain obat, makanan, dan pakaian.
Kementerian Keuangan Cina menyatakan bea masuk barang-barang itu akan turun dari rata-rata 17,3 persen menjadi 7,7 persen. Kebijakan ini akan mulai efektif pada Desember mendatang dan diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat.
Ekonom perdagangan HSBC Doug Lippoldt mengapresiasi langkah pemerintah Cina ini dan merupakan bagian proses migrasi Cina ke ekonomi konsumsi. ''Pemangkasan bea akan membuat produk domestik lebih kompetitif yang berarti menguntungkan ekonomi Cina dan daya beli dalam jangka panjang,'' ungkap Lippoldt seperti dikutip BBC, akhir pekan lalu.
Kebijakan ini juga akan mendorong manufaktur Cina bila dibarengi aliran bebas jasa seperti jasa akuntan, tenaga ahli telekomunikasi, dan TI. ''Saya pikir negara-negara maju akan melihat ini sebagai langkah yang tepat,'' kata Lippoldt.
Kebijakan Cina ini juga disambut baik produsen wiski Skotlandia yang akan menerima penurunan bea dari 10 persen menjadi lima persen saja. Perwakilan Asosiasi Produsen Wiksi Skontandia Rosemary Gallagher mengatakan, Cina merupakan pasar penting bagi mereka. ''Dalam enam bulan pertama 2017 saja, permintaan naik dengan ekspor langsung dari kami naik 45 persen menjadi 27 juta euro,'' ungkap Gallagher.
Pemangkasan tarif akan menjadi sinyal bagi Skotlandia dan mendorong ekspor produk premium ke pasar Cina makin besar.