EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan, perkembangan pembangkit listrik berbasis Energi Terbarukan (EBT) bisa berkembang dengan harga yang murah. Jonan memisalkan, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang ada di Kabupaten Sidrap yang saat ini harga listriknya 11 sen per kwh apabila akan dikembangkan bisa memproduksi harga yang lebih murah.
Jonan mengatakan PLTB Sidrap rencananya akan dikembangkan melalui sistem perluasan wilayah. Jonan sendiri sepakat atas rencana PLN ini. Hanya saja, menurut Jonan harga listrik dari PLTB Sidrap ini harus berkisar 6 sent per kwh.
"Ya, kita rencananya PLTB sidrap akan dibangun, 11 sen, sekarang saya tawarkan ke PLN untuk lakukan perluasan, kalau 6 lebih oke. tapi kalau 11 saya gak mau tandatangan," ujar Jonan di Jakarta, Rabu (29/11).
Pemikiran ini, kata Jonan, berkaca dari pengembangan pembangkit listrik tenaga angin yang dikembangkan oleh negara Denmark. Jonan mengatakan harga listrik PLTB di Denmark apabila dikembangkan di darat hanya berkisar 4 sen per kwh. Sedangkan jika dikembangkan di lepas pantai maka akan berkisar 6 sen per kwh.
"Pembangkit listrik tenaga bayu, kalau onshore di Denmark, itu tarifnya di bawah 4 sent per kwh. Kalau yang offshore, itu di bawah 6 sent per kwh. Tadi datanya yang ngasih dari kedubes. Ini jadi satu keyakinan, bahwa segera, tarif listrik yang dihasilkan oleh EBT, tidak hanya bisa berkompetisi, tapi bisa lebih murah atau lebih kompetitif," ujar Jonan.
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap I berkapasitas 75 mega watt hampir rampung dan ditargetkan beroperasi akhir tahun ini. Proyek PLTB terbesar di Indonesia ini dikembangkan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan investasi senilai 150 juta dolar atau sekitar Rp 2,02 triliun. PT UPC Sidrap Bayu Energi merupakan konsorsium yang terdiri dari UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison dan Binatek Energi Terbarukan.
Secara total, jumlah turbin proyek PLTB Sidrap ini ada 30, masing-masing turbin berkapasitas 2,5 MW. Turbin tersebut memiliki ketinggian 80 meter, dan panjang baling-baling sekitar 57 meter yang dipasok dari perusahaan asal Spanyol, Gamesa.