EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak melonjak lebih tinggi pada Jumat (1/12) menuju harga tertinggi sejak 2 tahun terakhir. Hal ini terjadi disebabkan negara-negara penghasil minyak mentah sepakat untuk membatasi produksi sampai akhir 2018.
West Texas Intermediate AS mencatat harga minyak mentah melonjak 98 sen per barel atau 1,7 persen menjadi 58,38 dolar AS pada pukul 11.15 pagi waktu Amerika. Hal tersebut menempatkan kontrak pembelian minyak mentah sebesar 59,05 dolar AS, tertinggi untuk tahun ini bahkan sejak Juli 2015.
Patokan Internasional Brent turun 1,11 dolar AS atau 1,8 persen menjadi 63,74 dolar AS tidak jauh dari level tertinggi bulan lalu di 64,65 dolar AS yang menandai tingkat harian terbaik sejak Juni 2015. "Harga ditopang hasil pertemuan OPEC," kata John Kilduff, partner pada hedge fund energi Again Capital dilansir CNBC, Sabtu (2/12)
Secara teknis mulai dari hari perdagangan ketika banyak perusahaan besar mulai menempatkan pada pembelian dan penjualan pada minyak mentah. Kilduff mengatakan pasar tampaknya yang menjadi pokok untuk solusi harga di Arab. Menteri perminyakan dan Presiden OPEC Khalid Al-falih menyelesaikan dan mengamankan kesepakatan antara 24 produsen yang bertemu di Wina, pada Kamis lalu.
Analis awal pekan ini mengatakan mereka mengharapkan harga minyak melemah bahkan jika produsen menerima perpanjangan sembilan bulan dari pasar untuk antisipasi. Meskipun begitu, Falih dapat melebihi harapan dengan mengamankan produksi Nigeria dan Libya. Dua anggota OPEC itu, sejauh ini telah dibebaskan dari kesepakatan OPEC.