Sabtu 21 Dec 2024 23:29 WIB

Smartfren Catatkan 35,9 Juta Pelanggan Hingga Kuartal III 2024

Jumlah pelanggan Smartfren turun tipis dibandingkan periode sama tahun lalu.

Red: Friska Yolandha
Penjual melayani pelanggan di salah satu konter pulsa dengan branding Smartfren, Cilebut, Bogor, Rabu (29/6/2022). Smartfren merger dengan XL Axiata.
Foto: Prayogi/Republika.
Penjual melayani pelanggan di salah satu konter pulsa dengan branding Smartfren, Cilebut, Bogor, Rabu (29/6/2022). Smartfren merger dengan XL Axiata.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys melaporkan pencapaian perusahaan hingga akhir kuartal ketiga 2024 atau September tahun ini, dengan total pelanggan mencapai 35,9 juta. Jumlah tersebut menurun dibanding periode yang sama pada 2023, di mana jumlah pelanggan Smartfren pada saat itu sebanyak 36,4 juta.

"Secara garis besar, gambaran perkembangan atau tren dari tahun ke tahun jumlah pelanggan kita meningkat, kalau tahun 2020 masih sekitar 27,9 (juta), maka pada akhir triwulan tiga 2024 maka kita menginjak angka sekitar 36 juta pelanggan," ujar Merza di Jakarta, dikutip Sabtu (21/12/2024).

Baca Juga

Merza menyebut turunnya jumlah pelanggan pada tahun ini disebabkan sejumlah faktor, seperti semakin ketatnya persaingan hingga kian menjamurnya RT/RW Net di tengah masyarakat.

Namun, dia mengatakan bahwa Smartfren berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan berbasis jaringan 4G di seluruh wilayah operasionalnya.

Dengan total 46 ribu base transceiver station (BTS) yang tersebar di 288 kota di Indonesia, Smartfren kini mampu menjangkau sekitar 80 persen populasi penduduk di tanah air.

"Jadi secara jaringan saat ini, kita memang sudah berada di 80 persen penduduk Indonesia dengan izin jaringan bergerak seluler, maupun jaringan tetap dan juga VoIP dan ISP. Inilah kira-kira secara garis besar apa yang kita capai sampai dengan akhir kuartal III yang lalu," kata Merza.

Dari sisi keuangan, Smartfren mencatatkan EBITDA sebesar Rp 3,6 triliun dengan margin mencapai 42,7 persen pada triwulan ketiga 2024.

Namun, pendapatan perusahaan menunjukkan penurunan menjadi Rp 8,5 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,6 triliun.

"Dan secara laba rugi kita membukukan kurang lebih Rp 1 triliun. Ini kira-kira angka yang kita bukukan sampai dengan triwulan tiga 2024 yang lalu," kata Merza.

Diketahui, Smartfren telah melakukan merger dengan XL Axiata. Penggabungan tersebut membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). XLSmart ditargetkan sudah bisa beroperasi pada pertengahan tahun 2025.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement