EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan pokok dalam kondisi aman. Apalagi menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru).
"Beras persediaannya melebihi kebutuhan. Begitu juga komooditas yang lain," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi saat ditemui di Gedung Kementan, Kamis (7/12).
Meski sebagian bahan pangandipenuhi dari impor seperti daging, bawang putih dan kedelai. "Tapi secara umum semua aman," tegas dia.
Ia melanjutkan, kepastian keamanan stok pangan tersebut setelahmelakukan rapat koordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Secara khusus pihaknyamengundang sembilan provinsiyakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Utara dan Kalimantan Barat. Provinsi tersebutmerupakan daerah yang mayoritas merayakan Hari Keagamaan Besar Nasional (HKBN).
Secara rinci stok beberapa pangan strategis bulan ini yaitu 189,5 ribu ton beras, 9,6 ribu tondaging ayam, 72,3 ribu ton telur ayam, 55,1 ribu ton jagung, 3,5 juta ton minyak goreng, 17,9 ribu ton bawang merah, 12,6 ribu ton cabai rawit dan 20,3 ribu ton daging sapi.
Secara rinci, stok Bulog untuk pangan yaitu413,9 ribu tongula pasir 29,6 ribu ton jagung, 17 ton daging sapi, 18,6 ribu ton daging kerbau, 42 ton bawang merah, 300 ton bawang putih, dan 1,04 juta liter minyak goreng.
"Khusus untuk komoditas beras, Bulog bahkan sudah memiliki stok sebesar 1,1 juta ton, sehingga dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, setidaknya untuk lima bulan kedepan," kata Agung.
Sebagai salah satu barometer penentu harga beras nasional, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) seringkali menjadi indikator fluktuasi harga beras. Tercatat kondisi stok beras di PIBC per 6 Desember terpantau melimpah sebanyak 40.356 ton. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya mencapai 39.528 ton.