EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury memastikan pihaknya akan mengantisipasi agar jadwal penerbangan tak lagi terganggu. Hal itu dilakukan setelah Garuda pada pekan lalu mengalami permasalahan dalam operasional sehingga menyebabkan penundaan (delay) dan pembatalan penerbangan yang puncaknya pada 1 Desember 2017.
"Tentunya hal-hal komunikasi akan ditingkatkan lagi," kata Pahala usai melakukan pengecekan kondisi penerbangan di Terminal III Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (8/12).
Komunikasi itu, kata dia, juga terkait bagaimana pemberitahuan pembatalan mengenai penerbangan sesegera mungkin dilakukan. Hal itu dinilainya memberi kepastian yang dibutuhkan.
Selain itu, perbaikan data juga menurutnya akan terus ditingkatkan lebih baik lagi. "Perbaikan data setiap hari dimonitor terus dan bisa memperbaiki kondisi operasional kita," ujar Pahala.
Pahala juga menampik terjadinya masalah operasional pada pekan lalu itu karena bertepatan dengan migrasi teknologi informasi (IT). Dia menegaskan mitigasi yang diperlukan untuk memastikan migrasi IT sudah berlangsung cukup baik dengan 18 hari secara paralel, bahkan sebelum terjadinya penundaan dan pembatalan penerbangan yang dimulai sejak 1 Desember 2017.
Dia memastikan permasalahan operasional tersebut penyebabnya hanya karena kekurangan kru akibat dari penutupan bandara di Lombok dan Bali saat erupsi Gunung Agung, Karangasem, Bali. Kondisi tersebut dinilai mempengaruhi kinerja kecepatan sistem sehingga menmenyebabkan masalah operasional penerbangan.