EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia memang tidak terlalu tinggi. Hanya saja menurutnya jika diiringi dengan perbaikan dari beberapa indikator lain, Darmin menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia berkualitas.
"Jadi pertumbuhan ekonomi kita sebenarnya kualitasnya baik. Masih ada suatu indikator lain yang jarang dikemukakan oleh para analis," kata Darmin saat menghadiri Seminar Nasional Outlook Industri 2018 di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (11/12).
Dia mengatakan, biasanya para ekonom selalu mengatakan pertumbuhan ekonomi yang berkualias dibarengi dengan indikator seperti sosial, tingkat kemiskinan, pengangguran, gini rasio, dan lainnya. Tapi jika dilihat dari dua tahun terakhir, lanjut Darmin, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlalu tinggi namun erat hubungannya dengan sekotor industri sebagai motor penggerak.
Indikator yang ia maksudkan yaitu perbuhan sktuktur ekonomi. "Namanya adalah perubahan struktural di dalam perekonomian atau perubahan struktur ekonomi, boleh dibilang begitu. Kalau dibarengi lagi dengan perubahan struktur ekonomi maka tidak ada keraguan pertumbuhan ekonomi berkualitas," jelas Darmin.
Darmin menuturkan yang merupakan kinerja dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu stabilitas. Dia menuturkan tingkat inflasi masih berkisar pada tiga sampai 3,5 persen, bahkan saat pemerintahan orde baru pada waktu pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, tingkat inflasi mencapai double digit.
Untuk tahun ini, Darmin mengatakan inflasi bisa berkisar pada 3,1 persen atau 2,87 sampai 2,9 persen. "Sehingga akhir tahun tidak akan meleset banyak dari angka 3,1 persen. Jadi pertumbuhan cukup baik, tingkat kemiskinan, pengangguran, gini rasio, inflasi turun," tutur Darmin.
Untuk itu, Darmin melihat seharunya bisa disadari pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat. Pada 2012 hingga 2014 memang merosot, namun menurutnya saat 2016 mulai membaik. Dia memprediksi pada 2017 bisa mencapai 5,1 persen atau mendekati angka tersebut.
Menurut data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III mencapai 5,06 persen. Sementara itu pertumbuhan industri pengelolaan nonmigas pada kuartal III mencapai 5,49 persen.
Pertumbuhan tertinggi subsektor industri pada kuartal III 2017 ada di Indsustri logam dasar 10,6 persen. Selanjutnya, industri makanan dan minuman (9,49 persen0, mesin serta perlengkapan (6,35 persen), dan alat angkutan (5,63 persen).