EKBIS.CO, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi Papua berencana menggandeng PT Inalum (Persero), holding BUMN tambang di Indonesia yang baru dibentuk, untuk mengurus PT Freeport di Timika, Kabupaten Mimika.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, nantinya jika sudah menggandeng PT Inalum (Persero), maka holding BUMN tambang ini yang akan menyelesaikan urusan dengan PT Freeport dan pihaknya akan mengurus bagiannya dari dividen.
"Rencana menggandeng PT Inalum (Persero) ini dikarenakan Freeport menjual sahamnya dengan nilai yang cukup besar," katanya di Jayapura, Kamis (14/12).
Menurut Lukas, dari negosiasi awal dengan PT Freeport Indonesia, nilai saham yang ditawarkan sesuai dengan harga pasar, namun ternyata ketika dijual harganya berbeda dari yang diharapkan. "Sehingga mekanisme tersebut yang kini sedang kami atur, karena jumlah dari nilai saham tersebut kami tidak sanggup untuk membayarnya," ujarnya.
Dia menjelaskan, dari 51 persen saham Freeport yang akan dimiliki Indonesia, 10 persen di antaranya merupakan milik Pemprov Papua. "Dari 10 persen saham ini, tiga persen milik Pemprov Papua dan tujuh persen sisanya akan diberikan kepada masyarakat adat di Kabupaten Mimika dan sekitarnya seperti Paniai, Intan Jaya, Puncak serta warga Dugama," katanya. Sedangkan nilai saham sebesar tiga persen yang dimiliki Pemprov Papua diperuntukan bagi kepentingan 29 kabupaten dan kota di wilayah Bumi Cenderawasih.