EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis (14/12) atau Jumat (15/12) pagi WIB, karena penutupan jaringan pipa di Laut Utara Inggris terus memicu kenaikan harga.
Harga minyak didukung oleh berita bahwa sistem jaringan pipa Forties akan ditutup selama beberapa minggu, sementara operatornya memperbaiki celah (retak) di sebuah pipa yang ditemukan minggu lalu. Jaringan pipa tersebut dilaporkan membawa sekitar 450 ribu barel per hari minyak mentah Forties dari ladang-ladang lepas pantai di Laut Utara ke pabrik pengolahan di Skotlandia.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Januari bertambah 0,44 dolar AS menjadi menetap di 57,04 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, naik 0,87 dolar AS menjadi ditutup pada 63,31 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sehari sebelumnya, harga minyak global turun, setelah kemerosotan persediaan minyak mentah AS diimbangi oleh kenaikan stok bensinnya yang lebih besar dari perkiraan. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (13/12) bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 5,1 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk penurunan 3,8 juta barel.
Namun demikian, dalam periode yang sama stok bensin AS naik 5,7 juta barel, mengalahkan ekspektasi pasar untuk kenaikan 2,5 juta barel.