EKBIS.CO, INDRAMAYU -- Bulog Indramayu sudah menggelontorkan beras sebanyak 1,1 ton dalam operasi pasar (OP) sejak dua pekan terakhir. Hal itu dalam rangka Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSP).
"Operasi pasar dilakukan di tiga pasar di Indramayu, yakni Pasar Sindang, Pasar Patroldan Pasar Bangkir, " kata Wakil Kepala Sub Divisi Indramayu, Aan CahyaNoviadhi, Senin (18/12).
Aan mengatakan, pelaksanaan operasi pasar di tiga pasar itu merupakan hasil koordinasi dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu. Menurutnya, dinas tersebut melakukan pemantauan dan menyatakan ada sedikit kenaikan harga beras di tiga pasar tersebut.
Aan menyatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pemantauan harga di lapangan. Jika dilaporkan ada kenaikan harga lagi, pihaknya selalu siap menggelontorkan stok beras ke pasaran.
Selain menjual beras, kata Aan, melalui GSP itu, Bulog Indramayu juga menjual gula, minyak goreng, dan daging kerbau. Untuk beras, dijual dengan harga Rp 8.100 per kg, gula senilai Rp 12.500 per kg, minyak goreng Rp 12 ribu per liter, dan daging kerbau Rp 80 ribu per kg.
Saat disinggung mengenai penyebab naiknya harga beras, Aan menjelaskan, hal itu karena berakhirnya musim panen gadu. Sedangkan musim tanam rendeng, saat ini baru dimulai.
"Untuk beras kenaikannya tidak terlalu tinggi, hanya berkisar Rp 500, " kata Aan.
Hal senada diungkapkan seorang pedagang beras di Pasar Baru Indramayu, Erawati. Menurutnya, kenaikan harga beras itu terjadi akibat berakhirnya masa panen raya gadu di berbagai daerah. Sedangkan masa panen untuk musim tanam rendeng 2017/2018, baru akan terjadi pada tahun depan.
"Naiknya (harga beras) sedikit-sedikit, bertahap sejak sebulan yang lalu,'' kata Erawati.