EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono berharap agar ekspor besar-besaran benih kangkung hingga mencapai 710 ton oleh PT East West Seed Indonesia (Ewindo) mampu membangkitkan produsen benih hortikultura di Indonesia.
"Ini ekspor terbesar. Jadi ini luar biasa dan diharapkan mampu membangkitkan gairah produsen benih di tanah air," katanya seusai pelepasan ekspor benih kangkung di areal pabrik, Kabupaten Purwakarta, Jabar, Kamis (21/12).
Menurut Spudnik, selama 2017 ekspor hortikultura Indonesia mengalami peningkatan. Bahkan 85 persen dari kegiatan ekspor-impor tanah air didominasi oleh ekspor hasil hortikultura.
Sedangkan 15 persennya adalah impor. Salah satunya, seperti ekspor bawang merah yang mencapai 10.500 ton selama tahun ini. "Itu sangat membanggakan, ekspor kita didominasi dari sektor hortikultura," kata Spudnik.
Ditambah lagi saat ini salah satu produsen benih hortikultura mampu menembus pasar ekspor dengan menjual benih kangkung. Benih kangkung dari dalam negeri akan dikirim ke Jepang, Myanmar, dan Thailand.
Menurut Spudnik, benih kangkung asal Indonesia itu tidak hanya disemai untuk dijadikan tanaman. Masyarakat Jepang juga mengonsumsi kecambah dari biji kangkung tersebut.
"Pada umumnya, mengkonsumsi kangkung itu bagian daun dan batang. Tetapi, kami dapat laporan di Jepang berbeda. Mereka semai benihnya, ketika jadi kecambah lalu dikonsumsi," kata dia.
Sementara itu, ratusan benih kangkung yang diproduksi para petani Indonesia binaan PT Ewindo mulai diekspor ke berbagai negara di Asia.
Managing Director PT Ewindo, Glen Pardede mengatakan, ekspor 710 ton benih kangkung tersebut dilakukan secara bertahap dengan tujuan ekspor Jepang, Myanmar dan Thailand. Untuk tahap awal ekspor benih kangkung sebanyak 50 ton.
Glen menyatakan, benih kangkung yang diekspor tersebut diproduksi mitra PT Ewindo, yakni petani yang menggarap lahan sekitar 700 hektare. "Para petani binaan kami tidak hanya diperkenalkan dengan varietas unggul. Tapi juga diperkenalkan teknik budidaya untuk menghasilkan benih berkualitas yang diakui dunia internasional," kata Glen.
Ewindo kini sudah membina sekitar 12.500 petani produksi benih, tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Menurut Glen, ada 150 jenis benih yang diproduksi perusahaannya. Benih yang paling populer untuk di ekspor, di antaranya kacang panjang, paria, labu, dan mentimun. "Ekspor tahun ini tertinggi, yakni benih kangkung yang mencapai 710 ton," kata dia.