EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (22/12), bergerak melemah tipis sebesar tiga poin menjadi Rp 13.555 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.552 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Pergerakan mata uang di kawasan Asia cenderung mendatar dan bervariasi menjelang liburan Hari Raya Natal. Situasi itu juga mempengaruhi aktivitas pasar valas di dalam negeri yang cenderung minim," kata analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta, Jumat (22/12).
Namun, Lukman Leong menilai bahwa sentimen dari lembaga pemeringkat Fitch Rating yang menaikkan peringkat Indonesia menjadi BBB (triple B) dengan outlook stabil dapat menjadi faktor yang menjaga stabilitas fluktuasi rupiah. "Faktor kenaikan rating menjaga rupiah untuk tetap stabil," kata Lukman Leong.
Menurut dia, pergerakan rupiah cenderung akan mendatar hingga akhir tahun ini mengingat sejumlah faktor yang menjadi penekan rupiah seperti kebijakan kenaikan suku bunga AS pada tahun ini serta reformasi pajak mulai sedikit mereda. Sementara itu, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa mata uang di kawasan Asia pagi ini cenderung melemah terhadap dolar AS, kondisi itu menjadi salah satu sentimen bagi pelemahan rupiah.
Lana mengatakan bahwa ekonomi Amerika Serikat diperkirakan masih akan menguat, efek kebijakan pemangkasan pajak terutama didorong oleh sentimen keyakinan berusaha investasi dari pelaku usaha menjadi salah satu faktornya.