EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan aplikasi e-commerce Toko Tani Indonesia. Tujuannya untuk memperluas sekaligus mempermudah proses distribusi pangan.
Kementan menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank penjamin. Dengan begitu BRI mendukung pembayaran nontunai atau cashless payment antara TTI dengan Gapoktan. "Jadi ini suatu inovasi luar biasa, kerja sama kita dengan Kementan tujuannya untuk percepat jalur distribusi dan mengurangi biaya-biaya," ujar Kepala Pengembangan Bisnis Mikro BRI Sony Harsono kepada wartawan di Toko Tani Indonesia Center, di Jakarta, Jumat (22/12).
Dari sisi BRI, kata dia, perseroan memfasilitasi sistem pembayarannya secara keseluruhan, baik dari TTI ke Gapoktan maupun dari Gapoktan ke petani. "Kita fasilitasi juga kebutuhan modal untuk menalangi pembayaran. Misalkan dari TTI ke Gapoktan atau dari Gapoktan beli ke petaninya," kata Sony.
Ia mengungkapkan melalui kerja sama ini, BRI bisa menyalurkan pula pembiayaan baik dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau pun komersial. Dengan begitu semua terintegrasi sehingga memberikan manfaat ke konsumen dan produsen.
"Jadi kalau TTI kurang modal nanti bisa dapat pinjaman dari BRI. Lalu Gapoktan juga bisa mendapat pinjaman," tutur Sony. Dia menjelaskan, tidak ada batasan dalam pinjaman tergantung kemampuan serta kebutuhan TTI maupun Gapoktan.
Sony menyebutkan, dalam dua bulan terakhir sudah ada 43 TTI yang mendapatkan pembiayaan. Dengan total nilai Rp 2,04 miliar.
"Kerja sama ini kan baru, tapi walau baru sudah segitu. Ke depan kita nggak ada target tapi kita akan salurkan kredit sesuai kebutuhan mereka. Kita penuhi sanggupi sesuai kebutuhan mereka yang berkembang terus," kata Sony.