EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menargetkan Industri Kecil Menengah (IKM) dapat tumbuh di atas 10 persen pada 2018. Target itu sedikit lebih tinggi dibandingkan capaian pertumbuhan IKM hingga akhir tahun ini yang berada di kisaran sembilan persen.
Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, pihaknya akan menggenjot pelaksanaan kegiatan e-Smart IKM. Program e-Smart IKM bertujuan membantu pelaku IKM memperluas akses pasar mereka melalui platform niaga daring.
Kemenperin menargetkan ada 5.000 pelaku usaha yang dapat mengikuti pelatihan e-Smart IKM pada 2018. Kemudian, hingga 2019, pemerintah berharap ada 10.000 IKM yang sudah bisa memasarkan produknya secara online di marketplace yang telah bekerja sama dengan Ditjen IKM, antara lain Tokopedia, Belanja.com, Blibli dan Shopee.
"Kita mau tuntaskan program e-Smart IKM ini. Yang paling penting adalah IKM bisa menyuplai produknya ke pasar dengan baik. Nah, ini perlu pembinaan," kata Gati, di kantornya, Kamis (28/12). Selain melalui program pelatihan, ia menambahkan, dukungan dari pemerintah juga diberikan dalam bentuk bantuan mesin dan peralatan serta fasilitasi pameran, baik di dalam maupun luar negeri.
Adapun sektor IKM yang akan digenjot pertumbuhannya pada tahun depan adalah tekstil dan produk tekstil, khususnya busana muslim. Gati menyebut, hal ini sejalan dengan target Indonesia yang berambisi untuk menjadi kiblat fashion Muslim dunia pada 2020.
"Busana Muslim kita potensinya besar sekali. Penduduk Muslim Indonesia jumlahnya paling besar, desainer (busana Muslim) di sini semua, pameran bolak-balik laku keras. Ya sudah, itu yang kita genjot."