EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pencapaian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang baik pada 2017 menggambarkan performa perusahaan terbuka yang solid dan bisa menjadi basis peningkatan kinerja di 2018.
"Kita melihat fundamental perusahaan yang 'listed' cukup baik sehingga bisa menjaga optimisme di 2018," kata Sri Mulyani seusai menghadiri acara penutupan perdagangan saham 2017 di Jakarta, Jumat (29/12).
Sri Mulyani mengatakan perusahaan yang tercatat di bursa telah mempunyai neraca maupun profitabilitas yang bagus sepanjang tahun ini, sehingga IHSG mampu mencetak rekor sebesar 6.355,65 pada penutupan perdagangan saham 2017.
Untuk itu, ia mengharapkan perusahaan-perusahaan tersebut mau melakukan ekspansi agar investasi dapat didorong lebih optimal, yang dalam jangka panjang bisa memberikan kontribusi kepada kinerja pertumbuhan ekonomi nasional. "Dengan kapitalisasi meningkat, perusahaan 'listed' ini akan ekspansi dan pertumbuhan ekonomi bisa dipacu lebih baik," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia yang tercatat pada posisi 6.355,65 pada akhir 2017 atau merupakan rekor tertinggi baru di sepanjang sejarah pasar modal domestik. IHSG BEI ditutup menguat 41,60 poin atau 0,65 persen menjadi 6.355,65, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 9,04 poin (0,84 persen) menjadi 1.079,38. "Alhamdulillah telah kita tutup pada sore hari ini indeks harga saham gabungan dengan angka 6355,65. Ini angka yang diluar perkiraan kita semuanya," kata Jokowi.
Sejumlah capaian di sektor pasar modal Indonesia yaitu peningkatan jumlah investor sebesar 44 persen dalam dua tahun terakhir menjadi 1,12 juta investor dan diikuti kenaikan nilai investasi investor domestik mencapai Rp340 triliun pada tahun ini. Pada 2017 juga ada 37 perusahaan tercatat yang melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia yang merupakan tertinggi di BEI pada 23 tahun terakhir serta yang terbanyak di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: IHSG Catat Rekor Selama 2017, Apa Saja?