EKBIS.CO, BEIJING -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Cina dan Eropa harus bekerja sama dalam proyek One Belt One Road (OBOR) Initiative. Proyek yang bertujuan untuk membangun Jalur Sutra modern ini menurutnya tidak dapat dijalankan hanya satu arah.
"Bagaimanapun, Jalur Sutra kuno tidak pernah menjadi milik Cina saja. Menurut definisi, sebuah jalur harus digunakan bersama. Jalur tidak bisa hanya memiliki satu arah," ujar Macron, di hadapan akademisi, pelajar, dan pebisnis Cina di Istana Daming, tempat tinggal kerajaan untuk dinasti Tang selama lebih dari 220 tahun, Senin (8/1).
Dalam kunjungannya ke Cina, Macron mengatakan proyek infrastruktur baru yang dipromosikan oleh Cina dapat menjadi kepentingan Prancis dan Eropa jika dilakukan dengan semangat kerja sama. "Jalur jalur ini tidak bisa menjadi hegemoni baru, yang akan mengubah orang-orang untuk menjadi pengikut," kata Macron.
Proyek OBOR Initiative yang diresmikan pada 2013 bertujuan untuk menghubungkan Cina melalui darat dan laut ke Asia Tenggara, Pakistan, dan Asia Tengah, serta di luar Timur Tengah, Eropa, dan Afrika. Presiden Cina Xi Jinping telah menjanjikan dana sebesar 124 miliar dolar AS untuk merealisasikan proyek tersebut.
Namun negara-negara Barat mencurigai niat Cina dibalik proyek ini. Mereka menduga Cina bukannya ingin menyebarkan kemakmuran seperti yang dikatakan, melainkan ingin memperluas pengaruhnya di dunia.
Alice Ekman dari lembaga think-tank IFRI yang berbasis di Paris mengatakan, untuk saat ini, mengingat betapa luas dan tidak jelasnya proyek Cina tersebut, beberapa negara Eropa termasuk Prancis telah menunjukkan kehati-hatiannya.
"Bagi Cina, Jalur Sutra baru dapat menjadi alat untuk mempromosikan standar internasional, peraturan, dan norma baru yang berbeda dari yang saat ini digunakan oleh Perancis dan negara-negara Eropa lainnya," ujar Ekman.
Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond mengatakan pada Desember lalu, Inggris yang akan keluar dari Uni Eropa, menginginkan kerjasama yang lebih erat dengan Cina mengenai skema OBOR Initiative.
Di Xian, Macron mengatakan dia berharap hubungan Uni Eropa dan Cina dapat diperbaharui berdasarkan peraturan yang berimbang. Menurutnya, Eropa sekarang bersatu dan siap untuk bekerja sama dengan Cina setelah bertahun-tahun mengalami krisis-manajemen dan stagnasi ekonomi. "Saya datang untuk memberitahu Anda, Eropa sudah kembali," ungkap dia.