EKBIS.CO, RIYADH -- Perusahaan transportasi online di Arab Saudi mulai merekrut pengemudi wanita setelah Kerajaan mencabut larangan mengemudi wanita pada September 2017.
Dilansir CNN, Kamis (11/1), kedua perusahaan tersebut yaitu Uber dan Careem. Saat ini, semua pengemudi yang dipekerjakan oleh kedua perusahaan tersebut adalah laki-laki.
Setelah keputusan kerajaan yang mencabut larangan mengemudi bagi wanita, Careem meluncurkan serangkaian sesi pelatihan yang berlangsung selama 90 menit di kota-kota Saudi. Seperti di Riyadh, Jeddah dan Al Khobar. Mereka menargetkan wanita yang telah memperoleh izin mengemudi yang sah saat berada di luar negeri.
Careem yang beroperasi di 13 negara di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Pakistan diluncurkan di Arab Saudi pada Oktober. Careem mengadakan sesi latihan untuk mendidik peserta perempuan terkait peraturan lalu lintas Saudi, teknik layanan pelanggan, dan cara menggunakan aplikasi.
"Dari saat pertama, kami mengumumkan kesediaan kami untuk menyambut para wanita untuk bekerja di platform kami," kata salah satu pendiri dan petugas privasi utama di Careem, Abdullah Elyas.
Ia mengatakan Careem telah menerima ribuan aplikasi dari wanita Saudi yang tertarik menjadi pengemudi. Mereka menyelesaikan sesi pelatihan dan menerima sertifikat sebagai jaminan bahwa mereka telah secara resmi bergabung dengan tim Careem.
Careem berencana untuk mempekerjakan lebih dari 10 ribu pengemudi wanita pada Juni 2018. Perusahaan yang berbasis di Dubai ini telah mengumumkan bahwa opsi pengemudi perempuan akan dibatasi untuk pengendara wanita atau keluarga. Ini juga akan menyediakan opsi panggilan, untuk memblokir nomor kontak antara pengemudi, dan pelanggan untuk melindungi privasi.
Uber juga telah mengumumkan rencana untuk membuka fasilitas "one-stop-shop" yang didedikasikan untuk merekrut pengemudi wanita. "Kami akan bermitra dengan pemangku kepentingan yang diperlukan untuk memfasilitasi dokumen, akses pelatihan, dan akses ke kendaraan, termasuk akses ke sekolah mengemudi yang dikelola oleh mitra pihak ketiga," kata Manajer Umum Uber di Arab Saud, Zeid Hreish,
Sementara itu, Juru bicara Otoritas Transportasi Umum Saudi (PTA), Abdullah Al-Mutairi, mengatakan pengemudi wanita juga akan diberlakukan peraturan yang sama terkait perizinan bekerja di bidang transportasi. Peraturan tersebut termasuk memiliki SIM dan asuransi mengemudi yang berlaku di Saudi, dan berusia 20 tahun.
Ia mengatakan PTA juga berencana untuk mempekerjakan pengemudi wanita untuk transportasi umum. Salah satunya bus. "Lingkungan transportasi Saudi perlu memiliki sopir wanita yang cukup terlatih dan memenuhi syarat untuk berkontribusi secara langsung dalam tugas ini," ujarnya.
Tugas tersebut yaitu mengantar siswa perempuan dan guru yang tidak ingin mengemudikan kendaraan mereka sendiri. Pengemudi wanita ini juga diharapkan berkontribusi di sekolah kejuruan yang memerlukan kehadiran seorang wanita untuk berkendara dengan cara yang kompeten dan aman.