EKBIS.CO, JAKARTA -- Tren pertumbuhan nilai ekspor produk perikanan Indonesia selama periode 2012-2016 melampaui negara-negara pesaing, termasuk Cina. Berdasarkan data International Trade Center (ITC), selama periode tersebut ekspor perikanan Indonesia rata-rata tumbuh 2,31 persen per tahun.
Di periode yang sama, pertumbuhan ekspor Cina hanya meningkat 2,29 persen per tahun dan Vietnam naik 1,45 persen per tahun. Sementara, ekspor produk perikanan Malaysia justru turun 3,52 persen per tahun dan Thailand turun 7,73 persen per tahun.
"Dibandingkan dengan beberapa negara pesaing, tren pertumbuhan nilai ekspor Indonesia meningkat lebih tinggi," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo, dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (11/1).
Berdasarkan data sementara Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, volume ekspor produk perikanan Indonesia selama Januari-November 2017 mencapai 979.910 ton, atau meningkat 0,93 persen dibanding periode di tahun sebelumnya, yakni 976.140 ton. Adapun nilai ekspor produk perikanan Indonesia pada periode Januari-November 2017 tercatat 4,09 miliar dolar AS. Angka itu meningkat 8,12 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai 3,78 miliar dolar AS.
Nilanto mengungkapkan, komoditas ekspor utama Indonesia pada tahun lalu yakni udang, Tuna-Tongkol-Cakalang (TTC), rajungan-kepiting, cumi-sotong-gurita, dan rumput laut. Adapun negara tujuan ekspor utama Indonesia untuk produk perikanan yaitu Amerika Serikat, Jepang, Asean, Cina dan Uni Eropa.