EKBIS.CO, JAKARTA -- Anggota holding BUMN pangan (ID Food), PT Perikanan Indonesia atau Perindo menggaet tiga perusahaan China di acara Forum Bisnis Indonesia-China Business di Beijing, China. Direktur Utama Perindo Sigit Muhartono menyampaikan PPI telah menandatangani nota kesepahaman dengan Zhejiang Ocean Fisheries Co., Ltd dan China Sam Enterprise Group Limited tentang rencana kerja sama operasional penangkapan ikan terukur serta Shanghai Seafirst Co., Ltd tentang pengembangan bisnis produk perikanan terpadu.
"Kami berharap dukungan penuh dari pemerintah terhadap sektor perikanan di Indonesia," ujar Sigit dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Sigit menyampaikan Perindo merupakan satu-satunya BUMN di bidang perikanan yang siap berkontribusi lebih besar demi kemajuan sektor perikanan di Indonesia. Sigit menyebut peran Perindo sangat vital dan strategis dalam keberlangsungan bisnis perikanan dari hulu hingga hilir.
"Dengan memaksimalkan potensi perikanan yang sangat besar yakni 12 juta ton tangkapan ikan per tahun," ucap Sigit.
Dalam kegiatannya, lanjut Sigit, Perindo mengelola pelabuhan perikanan; serta mengolah, memproduksi dan memasarkan hasil perikanan baik untuk pasar domestik maupun internasional. Perindo, sambung Sigit, juga mengelola pabrik pakan ikan untuk menyuplai kebutuhan para nelayan.
Sigit menegaskan komitmen Perindo dalam menggenjot ekspor produk perikanan guna meningkatkan pendapatan pajak dan dividen bagi negara. Peta ekspor perusahaan tersebar di beberapa negara antara lain AS, China, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan Taiwan.
"Untuk ke depannya, Perindo menargetkan ekspor ke China sebesar 28 juta dolar AS pada 2024. Target ini dihitung dari kapasitas produksi pada 18 kantor cabang dan unit PT Perindo yang memiliki portofolio Fish Processing and Trading," ujar Sigit.
Sigit menyampaikan Perindo telah memiliki captive market makanan laut di China dengan Freshippo (Alibaba Group) dan Vanguard. Kedua buyer ini adalah ritel terbesar nomor satu dan dua di China dengan penjualan makanan laut sebesar 3,8 miliar dolar AS per tahun.
"Untuk menangkap peluang tersebut, Perindo akan menjajaki secara serius kemungkinan memiliki kantor perwakilan di China. Hal ini bertujuan untuk penetrasi pasar yang lebih besar dengan jangkauan yang lebih luas di China," kata Sigit.