EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah berhasil menyelesaikan pembangunan enam gudang garam. Gudang tersebut nantinya dipakai untuk menyimpan komoditas garam hasil produksi rakyat pada tahun 2017.
"Pembangunan enam gudang garam di enam lokasi telah diselesaikan," kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi dalam rilis, Sabtu (13/1).
Selain itu, KKP juga telah melaksanakan program prioritas 2017 termasuk pendataan garam nasional dan program Pugar (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat) di 15 lokasi. Sebagaimana diwartakan, keenam gudang yang dibangun di sejumlah lokasi pada tahun 2017 menambah dari enam gudang yang dibangun pada tahun 2016.
Keenam gudang untuk komoditas garam yang dibangun pada tahun 2017 antara lain terletak di Brebes, Demak, dan Rembang (ketiganya di Jawa Tengah). Selain itu, gudang baru lainnya yang juga dibangun pada tahun yang sama adalah di Sampang dan Tuban yang terletak di Jawa Timur, serta di Kupang (NTT). Pada 2016, gudang untuk produksi garam rakyat telah terbangun di Cirebon dan Indramayu yang terletak di Jawa Barat, Pati (Jateng), Pamekasan (Jatim), Bima (NTB), dan Pangkep (Sulsel).
Berbagai gudang yang dibangun itu menggunakan Standardisasi Nasional Indonesia (SNI), serta anggaran yang dialokasikan untuk membangun gudang berkapasitas sekitar 2.000 ton bisa mencapai sekitar Rp2 miliar per gudang.
Selain enam gudang yang telah menggunakan sistem resi gudang tersebut, juga telah terbangun 10.385 meter jalan produksi dan tersalurkannya 489 ribu meter persegi geomembran di 14 kabupaten/kota.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan akan menambah lahan garam seluas 3.945 hektare untuk mewujudkan swasembada garam konsumsi nasional. Dalam paparan tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, 18 Oktober 2017, Menteri Susi mengatakan tambahan luas lahan garam tersebut melalui pemanfaatan lahan menganggur, antara lain di Kabupaten Kupang, NTT.