Jumat 19 Jan 2018 01:16 WIB

Dongkrak Produksi, Pertamina EP Andalkan 3 Lapangan Migas

Produksi gas terbesar berasal dari CPP Gundih dari sumur-sumur di Kedung Tuban, Kedung Lusi, dan Randu Blatun

Red: Dwi Murdaningsih
Karyawan PT Pertamina EP tengah melakukan pengecekan di Sumur Bunyu 18, Field, Bunyu, Kalimantan Timur.  (Ilustrasi)
Foto: Amin Madani/Republika
Karyawan PT Pertamina EP tengah melakukan pengecekan di Sumur Bunyu 18, Field, Bunyu, Kalimantan Timur. (Ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina EP Asset 4 menjadikan tiga lapangan migas, yaitu Sukowati (Jatim), CPP Gundih (Jateng), dan Donggi-Matindok (Sultra) sebagai andalan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi tahun ini. General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto mengatakan produksi minyak dari lapangan unitisasi Sukowati ditargetkan menjadi kontributor terbesar produksi minyak Pertamina EP Asset 4 tahun ini, yaitu lebih dari 6.000 barel minyak per hari (BOPD).

Produksi gas terbesar berasal dari CPP Gundih dari sumur-sumur di Kedung Tuban, Kedung Lusi, dan Randu Blatung di Kabupaten Blora, Jawa Tegah sebesar 44 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan Donggi-Matindok sebesar 105 MMSCFD.

"Produksi minyak tahun ini ditargetkan 14.032 BOPD, naik dibandingkan realisasi 2017 sebesar 13.096 BOPD dan produksi gas 162,93 MMSCFD, naik dari realisasi 2017 sebesar 143,96 MMSCFD," ujarnya, Kamis (18/1).

Peningkatan produksi juga diupayakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) itu melalui sinergi dengan sesama bisnis unit Pertamina, yaitu PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi. Pertamina EP Asset 4 dan PHE WMO fokus bersinergi untuk dapat meningkatkan produksi dari lapangan lepas pantai (offshore) di lapangan Poleng/Gresik, Jawa Timur.

Agus mengatakan target kenaikan produksi minyak dan gas Pertamina EP Asset 4 fokus pada lima skala konsolidasi prioritas perusahaan, yaitu konsolidasi dalam metode pengoperasian, mata rantai suplai, dan pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, pengembangan lingkungan serta keandalan fasilitas produksi dan peralatan.

"Untuk mencapai target produksi tersebut, kami tetap mengedepankan 'operation excellence' dan aspek keselamatan atau HSSE," ujarnya.

Dia mengakui untuk mencapai target yang diproyeksikan tahun ini, bukan upaya yang mudah. Sedikitnya ada tiga tantangan yang dihadapi Pertamina EP Asset 4, yakni pekerjaan investasi terkait dengan pengembangan bisnis perusahaan memerlukan antisipasi "compliance" dan dukungan dari pemangku kepentingan di daerah yang tahun ini memasuki tahu politik (pemilihan kepala daerah).

Selain itu, kerja sama dan komunikasi harus ditingkatkan dengan prinsip KKKS, yaitu konsolidasi, komunikasi, koordinasi, dan sinergi dengan semua pihak agar pekerjaan lancar di lapangan.

"Ketiga, tantangan di bidang 'subsurface' seperti sumur-sumur yang mengalami masalah kepasiran dan lain-lain, akan ditanggulangi dengan inovasi yang terus kami kembangkan dari 'continous improvement' yang kami lakukan bersama tim," ujarnya.

Pertamina EP Asset 4 memiliki wilayah kerja yang paling luas di antara lima aset lainnya di Pertamina EP. Wilayah kerja Asset 4 terdiri atas empat field, yaitu Cepu Field di Blora, Jawa Tengah, Poleng Field di Jawa Timur, Donggi- Matindok Field di Kabupaten Banggai Sulawesi Tenggara, dan Papua Field di Kabupaten Sorong, Papua Barat.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement