EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Kamis (18/1) atau Jumat (19/1) pagi WIB, karena para investor terutama mempertimbangkan data persediaan minyak Amerika Serikat yang baru dirilis. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya Kamis (18/1) bahwa persediaan minyak mentah AS turun 6,9 juta barel pada pekan yang berakhir 12 Januari menjadi 412,7 juta barel.
EIA juga mencatat penurunan mingguan keenam berturut-turut yang memperlebar penurunan tahun-ke tahun sebesar 1,8 persentase poin menjadi 15,0 persen. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa persediaan produk beragam, dengan bensin naik 3,6 juta barel menjadi 240,9 juta, 2,2 persen di bawah tingkat tahun lalu, sementara sulingan turun 3,9 juta barel menjadi 139,2 juta, turun 17,7 persen tahun ke tahun.
Sementara itu, media melaporkan Bank of America Merrill Lynch dan Morgan Stanley menaikkan perkiraan harga minyak mentah awal pekan ini.
Goldman Sachs mengatakan risiko harga melampaui target saat ini meningkat.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun tipis 0,02 dolar AS menjadi menetap di 63,95 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret turun 0,07 dolar AS, menjadi ditutup pada 69,31 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.