EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (24/1), bergerak menguat sebesar 17 poin menjadi Rp13.314 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.331 per dolar AS. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan bahwa dolar AS kembali bergerak lesu seiring investor mempertimbangkan tindakan perdagangan Amerika Serikat yang memberlakukan cukai tinggi terhadap beberapa produk dari Cina dan Korea Selatan.
"Setelah berakhirnya shutdown pemerintah AS, pergerakan dolar AS dibayangi sentimen kebijakan perdagangan AS, sehinggga pelemahan dolar AS berpotensi berlanjut," katanya di Jakarta, Rabu (24/1).
Ia menambahkan bahwa sikap pemerintahan presiden AS Donald Trump yang protektif dengan mengenakan tarif impor yang tinggi ke produk asal Cina, khususnya mesin cuci dan penal surya dapat menahan pergerakan dolar AS. Di sisi lain, lanjut dia, penjualan rumah di Amerika Serikat yang pesimis turut memberi pengaruh negatif pada pergerakan dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas reza Priyambada menambahkan bahwa dari dalam negeri, adanya penilaian positif dari Menteri Keuangan terkait kenaikan harga minyak mentah yang dapat membuat neraca perdagangan Indonesia menjadi surplus menjaga fluktuasi rupiah di area positif. Selain itu, lanjut dia, adanya langkah strategis yang ditetapkan pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga inflasi agar tetap stabil turut membantu rupiah mengalami apresiasi terhadap doolar AS.