EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berencana membentuk modal ventura tahun ini. Perusahaan itu akan difokuskan untuk mengembangkan perbankan digital perseroan.
Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob Tyasikan Ananta menjelaskan, ada beberapa opsi yang tengah dipertimbangkan BNI sebelum resmi mendirikan perusahaan modal ventura. "Saya suka ditanya wartawan dari awal tahun bapak rencana terus (dirikan modal ventura). Ya karena kita sedang lihat modal ventura apa yang sesuai dengan kita, pilihannya bisa kita bikin baru atau ambil yang sudah ada," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Ia mengatakan, kemungkinan BNI akan membentuk perusahaan modal ventura baru. Hanya saja demi bersinergi, tidak menutup kemungkinan pula untuk mengakuisisi perusahaan yang sudah terbentuk.
Kini BNI masih dalam proses pengkajian. Pasalnya ada beberapa modal ventura yang tengah dilirik, namun ternyata portofolionya bermasalah.
Menurutnya, perseroan tidak menyiapkan dana secara spesifik untuk pendirian modal ventura. Meski begitu, BNI telah menyiapkan dana sekitar Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun. "Untuk suntikan modal ke perusahaan anak, pengembangan bisnis anorganik, nanti untuk modal ventura sebagainya ada sih tapi hitungan awalnya. Nanti masuk ke dana itu semuanya," ujar Bob.
Menurutnya, ada beberapa tujuan membentuk modal ventura. Salah satunya untuk mendukung aktivitas digital bank yang tidak boleh dimiliki bank secara langsung, sehingga perlu melalui modal ventura.
"Lalu, kalau startup ini industrinya nggak langsung terhadap industri keuangan. Maka sebetulnya marketnya akan menunjang kita modal ventura. Jadi lebih digunakan untuk bisa leverage pasar dari BNI yang kira-kira secara regulasi nggak bisa langsung," kata Bob.
Dia menyebutkan, rencana pendirian modal ventura sudah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) BNI 2018 sampai 2020. Sebagai informasi, modal ventura merupakan perusahaan investasi yang memberikan pembiayaan berupa penyertaan modal ke perusahaan swasta terutama startup.
Sebelumnya pada tahun lalu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah mengakuisisi sebanyak 35 persen saham perusahaan modal ventura PT Bahana Artha Ventura sebesar Rp 71,32 miliar. Sementara itu, Bank Mandiri sudah lebih dulu masuk ke bisnis modal ventura dengan mendirikan PT Mandiri Capital Indonesia.