EKBIS.CO, SUBANG -- PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) saat ini sedang mengeksplorasi salah satu lapangan Jatiasri-9 (Jas-9) milik PT Pertamina EP di Kabupateng Subang, Jawa Barat. Dalam kegiatan tersebut, PDSI ternyata tidak hanya berupaya untuk menghasilkan energi namun juga pupuk.
HS Officer Rig PDSI di Jas-9 Adi Prasetya mengungkapkan pupuk yang dihasilkan tersebut berdasarkan pengolahan limbah makanan organik di lokasi pengeboran. "Kami punya orang di lokasi pengeboran ini sekitar seratus orang. Masak sehari bisa tiga kali makan, sampah ini yang kita olah jadi pupuk," kata Adi, Jumat (2/1).
Dia menjelaskan sebelum sampah tersebut diolah menjadi pupuk, semua dicincang halus menggunakan mesin. Selanjutnya, sampah organik yang sudah dicincang halus dimasukan ke dalam kotak penampung dicampur dengan ragi dan pupuk organik.
Setelah dicampur, kata Adi, limbah organik tersebut dijemur setiap harinya selama menunggu untuk dipanen. "Panennya bisa satu sampai dua pekan tergantung juga bahan-bahannya. Sayuran, nasi, dan tulang-tulang dari makanan itu bisa lebih cepat," ungkap Adi.
Adi menuturkan proses tersebut dilakukan dengan metode Takakura Composter dan sebagai bagian dari program Green Drilling and Health Operation. Sebab, di lokasi pengeboran, sampah organik perharinya bisa sampai delapan kilogram sehingga harus ditangani dengan baik dan diubah menjadi pupuk kompos agar tak merusak lingkungan sekitar.
Setelah diubah menjadi pupuk kompos, produk tersebut juga menjadi salah satu cara PDSI mendukung program seribu pohon. "Pupuknya gratis kami berikan. Bahkan kepada masyarakat sekitar lokasi pengeboran. Mereka biasa memakai untuk menanam pohon atau tanaman hias," ujar Adi.