EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan merevisi target pertumbuhan ekspor 2018 menjadi 11 persen. Revisi target itu diumumkan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat penutupan rapat kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2).
"Saya menaruh target pertumbuhan ekspor kita 11 persen," ujarnya. Sebelumnya, target pertumbuhan ekspor yang ditetapkan pemerintah di tahun ini hanya 5-7 persen. Enggartiasto menjelaskan, target awal itu didapat dari asumsi perhitungan makro ekonomi. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen yang dikejar di tahun 2018, maka ekspor harus tumbuh di kisaran 5-7 persen.
Menurut Mendag, target pertumbuhan ekspor akhirnya direvisi menjadi 11 persen karena mempertimbangkan kondisi perekonomian dunia yang semakin menunjukkan arah perbaikan. Selain itu, ia juga optimistis untuk memasang target ekspor lebih tinggi karena di tahun ini paling tidak ada 13 perundingan perjanjian dagang yang akan diselesaikan, baik dalam konteks bilateral, multilateral, maupun regional. Salah satu perjanjian dagang yang tengah dikejar adalah Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Apabila RCEP berhasil ditandatangani, Mendag meyakini kinerja ekspor Indonesia akan meningkat pesat. Sebab, RCEP merupakan pakta perdagangan bebas yang terdiri atas 16 negara. Jika ditotal, jumlah penduduk dari 16 negara anggota tersebut hampir setengah dari populasi dunia.
Pada 2017 lalu, Enggartiasto menyebut pertumbuhan ekspor Indonesia meningkat 16,2 persen. Jauh melebihi target yang ditetapkan, yakni 5,6 persen.