EKBIS.CO, JAKARTA -- BRI Syariah mendukung transaksi belanja online (e-commerce) yang dilakukan semua pelanggan Tokopedia. Dukungan ini berupa pembayaran secara online melalui layanan BRIS Online. Kerja sama tersebut diwujudkan melalui skema Payment Aggregator bersama dengan PT Rintis Sejahtera (Prima).
Direktur Utama BRI Syariah, Moch Hadi Santoso, mengatakan, melalui kerja sama tersebut, BRI Syariah ingin semakin memperkuat layanan digital banking yang dikembangkan. Saat ini, layanan digital BRI Syariah telah digunakan oleh 1,8 juta nasabah di seluruh Indonesia.
Jumlah transaksi nasabah melalui layanan BRIS Online telah mencapai lebih dari 750 ribu transaksi setiap bulannya. Kerja sama tersebut juga untuk memberikan kemudahan pembayaran secaraonlinebagi 4 juta pelanggan Tokopedia saat melakukan transaksi e-commerce (belanja online).
Hadi menegaskan penguatan digital banking merupakan prioritas strategi perusahaan di samping meningkatkan jumlah pembiayaan infrastruktur dan perumahan. Strategi tersebut merupakan upaya BRI Syariah mewujudkan visi perusahaan menjadi pemimpin dalam implementasi digital banking. "Kerja sama dengan Tokopedia ini akan menjadi salah satu langkah BRI Syariah untuk memperkuat jejak perusahaan dalam layanan digital banking," kata Hadi melalui siaran pers, Senin (5/2).
Menurutnya, keuntungan lain dari kerja sama dengan Tokopedia, berkaitan dengan peningkatan corporate image dan pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income). Berdasarkan Laporan Tahunan BRI Syariah 2017, pendapatan Fee Based Income mencapai Rp 122,6 miliar.
"Diharapkan dengan semakin banyak nasabah yang menggunakan layanan BRIS Online, Fee Based Income ini bisa meningkat 65 persen pada 2018," ujarnya.
Pada periode sebelumnya, BRI Syariah juga telah menjadi mitra dari Gojek sebagai salah satu bank untuk top up saldo Gopay melalui BRIS Online. Sejak April 2017, transaksi top up Gopay melalui bank BRI Syariah telah mencapai lebih dari 52 ribu transaksi. Untuk transaksi e-commerce, Bank Indonesia memprediksikan transaksi tersebut dapat mencapai Rp 144 triliun pada 2018, dengan 24 juta transaksi pada 2017.
