Sabtu 10 Feb 2018 00:07 WIB

Perguruan Tinggi Diminta Jokowi Jawab Tantangan Ini

Revolusi industri 4.0 integrasikan teknologi robotik dan produksi secara daring.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Presiden Republika Indonesia Ir Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat, (9/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Presiden Republika Indonesia Ir Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat, (9/2).

EKBIS.CO, PADANG -- Presiden Jokowi meminta perguruan tinggi di Indonesia menjawab tantangan revolusi industri keempat atau revolusi industri 4.0 yang mulai merambah ke sejumlah sektor industri di Tanah Air. Revolusi industri 4.0 mengintegrasikan teknologi robotik dengan sektor produksi dan sudah terintegrasi secara daring.

Dalam kunjungannya ke Universitas Negeri Padang (UNP) pada Jumat (9/2), Presiden bahkan meminta kampus tersebut untuk membuka sejumlah prodi yang menjawab tantangan revolusi industri 4.0. Terutama yang berkaitan dengan teknologi digital, ekonomi kreatif, animasi, dan e-commerce.

"Perguruan tinggi harus lakukan perubahan mendasar terhadap sistem pengajarannya. Era digital ini harus ditangkap dan dilakukan. Distance learning harus dikembangkan," ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir menyampaikan permintaan Jokowi kepada UNP.

Tak hanya itu, M Nasir juga meminta setiap perguruan tinggi lebih peka terhadap permintaan pasar terhadap tenaga kerja. Ia mengambil contoh UNP yang memiliki program studi (prodi) perhotelan dan tata boga. Menurutnya, hal tersebut terlalu luas dan belum secara spesifik memenuhi kebutuhan pasar. "Harusnya ke arah Padang culinary atau Minang culinary," ujar Nasir.

Nasir meminta pihak kampus lebih kreatif dalam merespons pasar untuk membuka prodi baru. Ia pun menegaskan bahwa aturan-aturan pembatas terkait penambahan program studi sudah ia cabut. Artinya, perguruan tinggi sah-sah saja menambah prodi baru sepanjang rumpun ilmunya jelas dan ada prospek serapan tenaga kerja nantinya.

"Peraturan Menteri sudah saya cabut soal batasan. Silakan bukan prodi, yang saya minta rumpun ilmu dan pasarnya apa. Yang penting bisa diserap kebutuhan kerja," jelas Nasir.

Sementara itu, Rektor UNP Ganefri menyatakan siap untuk mengkaji opsi penambahan prodi baru terkait tantangan revolusi industri 4.0. Ia menilai bahwa ide Presiden tergolong visioner dan menjawab tantangan yang memang terjadi di lapangan.

"Presiden beride jauh ke depan untuk menjawab tantangan ini. Kami akan kaji prodi apa saja yang bisa dibuka," katanya.

Ganefri juga menegaskan bahwa rencana penambahan prodi baru di UNP didukung dengan 300 tenaga pengajar yang sedang menyelesaikan studi doktoralnya. Tantangan revolusi industri keempat memang semakin nyata di dalam negeri. Di Indonesia, industri yang sudah siap menjalankan revolusi industri 4.0 seperti makanan dan minuman, semen, petrokimia, dan otomotif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement