EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (12/2), bergerak menguat sebesar 30 poin. Rupiah menguat menjadi Rp 13.598 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.628 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan bahwa sejumlah sentimen dari dalam negeri yang cukup positif mendorong nilai tukar rupiah kembali terapresiasi terhadap dolar AS. "Sentimen positif dari dalam negeri mengenai surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada 2017 dengan defisit transaksi berjalan yang tetap terkendali menjadi salah satu faktir yang menopang rupiah," kata Reza di Jakarta, Senin (12/2).
Bank Indonesia (BI) mencatat, surplus NPI 2017 tercatat sebesar 11,6 miliar dolar AS ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio, sejalan dengan membaiknya persepsi investor terhadap prospek perekonomian domestik.
Untuk keseluruhan tahun, BI memaparkan, NPI 2017 mencatat surplus yang relatif besar dengan defisit transaksi berjalan yang terus membaik dan terkendali di bawah 2,0 persen dari PDB. Dari eksternal, Reza Priyambada menambahkan, adanya kesepakatan anggaran di pemerintahan Amerika Serikat diharapkan juga dapat mengurangi bergejolak atau volatilitas pada dolar AS sehingga rupiah berkesempatan untuk kembali melanjutkan penguatan.
"Meski demikian, tetap waspada berbagai sentimen yang akan datang yang dapat memicu pelemahan kembali bak dari dalam negeri maupun eksternal," katanya.